Dari dulu, saya pengen banget tulisan saya bisa masuk koran, majalah, atau tabloid. Sempet iri juga sih pas dulu kelas 2 SMA tulisan temen saya bisa masuk ke rubrik Kompas MuDA. Saat itu semacam ada tekad yang terbersit di pikiran saya, kalo suatu saat tulisan saya HARUS masuk Kompas juga. Dan entah itu karena kekuatan mimpi, kebetulan, atau anugerah dari Tuhan, untuk pertama kalinya tulisan saya dimuat di Kompas tanggal 11 Februari 2011 halaman 42 di rubrik Kompas MuDA. Memang sih tulisan saya bisa dimuat karena saya ikutan jadi volunteer Kompas MuDA Jogja. Tapi ya tetep aja, namanya cita-cita kalo kesampean pasti senengnya minta ampun! Yaa walopun banyak dari tulisan saya yang dipotong dan saya ga dapet honor juga. Lumayan lah, seenggaknya ada nama ANNISA IT di pojok kiri bawah tulisan, hehe. Nah di tulisan hari kedua #31HariMenulis ini, saya mau menampilkan tulisan asli yang saya kirimkan ke Kompas dan pastinya masih tanpa editan.
Twenty Fo(u)r Code,Kebersamaan ditengah Kesibukan
Suasana berbeda tampak di ruang meeting Harian Kompas biro Yogyakarta sore itu. Kamis (30/12/10), untuk pertama kalinya kami, 18 dari 24 orang Mudaers Jogja batch 3, berkumpul. Walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda, kami memiliki tujuan yang sama untuk menyukseskan acara MuDA Creativity 4th Anniversary. Langkah pertama yang harus kami lakukan adalah mencari nama untuk angkatan kami. Setelah melewati perbincangan yang cukup alot, akhirnya Twenty Fo(u)r Code pun terpilih sebagai nama angkatan kami. Twenty Fo(u)r berasal dari total angkatan kami yang berjumlah 24 orang. Sedangkan Code merupakan singkatan dari Community Mudaers. Selain itu, Code berasal dari Kali Code, sungai yang mengaliri Kota Yogyakarta. “Alasan lain kami memilih Code, karena sesuai dengan tema tahun ini, IT’s about Us: Air untuk Masa Depan,” seru Denty, koordinator divisi PDD (Publikasi, Dokumentasi, dan Dekorasi).
Selanjutnya, berbagai pertemuan kami laksanakan demi keberlangsungan acara ini. Perlahan, rasa kaku yang ditampakkan pada awal pertemuan, sedikit demi sedikit mulai memudar. Keakraban diantara kami pun semakin terjalin. Dewa, ketua Twenty Fo(u)r Code berpendapat, ”Kami rutin mengadakan rapat, tujuannya agar kami bisa mengenal semua anggota dari Twenty Fo(u)r Code.” Selain rapat seluruh anggota, kami sering pula mengadakan rapat tiap divisi. Acara, PDD, konsumsi, dan perlengkapan, adalah empat divisi yang sengaja kami bentuk guna mempermudah dalam pembegian job desk.
Kendala pra acaraBerbagai kendala tentu saja tak lepas dari perjalanan kami selama mengolah acara MuDA Creativity 4th Anniversary. Kesibukan dari tiap anggota adalah hal yang paling sering kami alami. Namun, sebisa mungkin selalu dapat kami atasi dengan memanfaatkan anggota yang hadir pada tiap pertemuan. “Ya walaupun setiap kumpul orangnya engga banyak, tapi kalau mereka semua kerja pasti bisa selesai,” ungkap Pingping, sang sekretaris andalan kami. Kendala lainnya adalah waktu kami yang cukup singkat dalam mengolah acara. “Karena cuma sebentar, jadi kami harus ekstra keras untuk mengurus acara ini,” tandas Santika, anggota divisi acara, seraya menambahkan.
Meski begitu, keceriaan tak pernah lepas dari kami. Gelak tawa dan kata-kata penuh canda, selalu mengiri kami dalam segala kesempatan. Kantor Harian Kompas biro Yogyakarta pun selalu terdengar bising setiap kami berkumpul. Beruntungnya, para pegawai Harian Kompas biro Yogyakarta selalu menerima kami dengan sikap terbuka dan tidak pernah menegur jika kami menimbulkan kegaduhan. “Silahkan saja sih kalau kalian mau kesini (Kompas, -Red), anggap saja rumah sendiri,” tukas Marita, business representative Harian Kompas biro Yogyakarta, yang membuat kami semakin betah untuk berkumpul di Kompas. Akan tetapi, jika kami merasa jenuh dengan suasana kantor Harian Kompas biro Yogyakarta, sesekali kami pun melakukan pertemuan di rumah makan di sekitar kantor.
Wujud kebersamaanRasa kebersamaan semakin tampak ketika kami melakukan publikasi di berbagai tempat di Yogyakarta. Berawal dari talkshow di Geronimo FM, kami pun semakin ketagihan melakukan publikasi demi tercapainya target peserta. Selain Geronimo FM, kami juga menjalin kerjasama dengan Swaragama FM, Star FM serta Jogja TV, demi melebarkan informasi seluas-luasnya. Kami gencar menyebar poster dan flyer di berbagai titik keramaian di Yogyakarta. Berbagai SMA dan komunitas di Yogyakarta kami sambangi pula. Strategi publikasi kami adalah melakukan presentasi person to person kepada setiap orang yang kami temui. “Kalau person to person kan pesan yang disampaikan lebih mengena ke mereka,“ tutur Nicko, anggota divisi PDD.
Cara lain yang kami lakukan agar menarik perhatian adalah dengan mengajak Jimbe Kids ketika publikasi di Tugu Yogyakarta dan perempatan 0 KM. Alunan Jimbe serta tingkah konyol ketika kami menari, membuat masyarakat di sekitar Tugu Yogyakarta memperhatikan kami. Mereka dengan senang hati menerima flyer yang kami berikan dan membacanya. Puncak kegilaan kami adalah Minggu (30/01), ketika kami melakukan publikasi di perempatan 0 KM, daerah Malioboro. Ketika lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, kami seketika turun ke jalan membagikan flyer. Berbeda dengan publikasi di Tugu Yogyakarta, di perempatan 0 KM ini kami melakukan berbagai aksi teatrikal. Dengan berkostum batik, kami menampilkan aksi teatrikal itu secara all out, dan seketika saja kami menjadi pusat perhatian. Tak sedikit pun rasa malu terbersit di pikiran kami, seperti yang diungkapkan Risa, anggota divisi konsumsi, “Kalu rame-rame kayak hari ini sih rasa malunya udah hilang.”
Terlepas dari kesibukkan yang kami miliki diluar kepanitiaan MuDA Creativity 4th Anniversary, kami selalu menyempatkan diri mengetahui perkembangan acara yang akan kami laksanakan hari Sabtu dan Minggu (5-6/2) ini. Setelah merencanakan acara secara matang dan publikasi yang gencar, kini saatnya kami berdoa. Kami sangat berharap usaha yang kami lakukan selama sebulan ini tidaklah sia-sia dan peserta workshop dapat memenuhi kuota. Namun, jika kesuksesan acara tidak kami dapatkan, setidaknya kami telah belajar tentang menghargai kesibukan teman dan merasakan arti kebersamaan.
(TWENTY FO(U)R CODE, VOLUNTEER JOGJA: ANNISA IT)
Publikasi di 0 KM |
Publikasi di Tugu Jogja |
masih ada 2 tulisan saya lagi loh yang masuk Kompas MuDA, makanya postingan ini saya kasih judul “Artikel Kompas #1” hehe. Dan tulisan ini saya dedikasikan untuk Denty, Fikri, Nicko, Risa, Santika, Ibel, Yudha, Dewa, Ardan, Pingping, Andy, Adi, Gigi, Linda, Gita, Merla, Nurul, Rechi, Agung, Naufal, dan Starfy, sesama volunteer Kompas MuDA Jogja batch 3. Juga untuk Sila, sahabat saya yang udah ngebuat saya iri karena tulisannya masuk Kompas MuDA pas kelas 2 SMA :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar