Kamis, 23 Desember 2010

Selamat hari rabu, ibu!



aku tidak pernah meminta untuk hidup di dunia ini.
aku pun tidak pernah meminta untuk lahir dari rahim seorang wanita yang selama ini aku sebut 'ibu'.
banyak orang mendewakan sosok ibu karena ada sebuah ungkapan yang berbunyi 'surga di telapak kaki ibu'.
aku tidak mengerti mengapa ungkapan seperti dibuat.
dan aku lebih tidak mengerti apakah aku sudah terdoktrin kata-kata itu sehingga aku bisa menyayangi ibuku.
aku tahu ibuku bukan sosok yang sempurna bahkan bisa di bilang jauh dari kata sempurna.
lagi-lagi aku berpikir rasa apa yang aku berikan kepadanya?
rasa sayangkah?
rasa cintakah?
rasa hormatkah?
ataukah hanya sekedar rasa takut?

ibu.
mamah.
mami.
bunda.
emak.
mimi.
atau apalah orang menyebutnya.
mengapa harus ada wanita seperti itu di dunia ini?
mengapa ia seolah menjadi patokan bahwa restunya adalah restu Tuhan juga?
mengapa posisinya lebih tinggi dari ayah?
mengapa banyak orang membutuhkannya?
dan mengapa aku menyayanginya?

sayang?
sejujurnya aku masih sangsi dengan perasaan ini.
tapi mungkin inilah kata yang tepat untuk menggambarkan perasaanku terhadap ibu.
setidaknya hingga detik ini.
aku tahu aku sering terluka karna perbuatan dan perkataan ibuku.
tapi lagi-lagi aku tidak mengerti mengapa tidak ada rasa dendam terhadapnya?
mengapa aku menganggap semua baik-baik saja?


"selamat hari ibu.
aku sayang padamu ibu, terlepas dari buruknya perbuatanmu dan menyakitkannya perkataanmu."


maafkan aku kalau akhirnya aku menggunakan kata 'sayang' untuk ibuku.
mungkin ini hanya sementara.
lain waktu jika aku menemukan kata yang tepat selain kata 'sayang', aku akan menggantinya.



Tulisan diatas adalah sebuah note yang saya tulis setahun yang lalu, dan nyatanya sampai satu tahun berikutnya saya masih tidak mengerti rasa apa yang sebenarnya saya berikan kepada ibu saya. Rasa sayang? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Ditahun ini, entah mengapa hari ibu tidak begitu spesial bagi saya. Jadi saya hanya ingin mengucap,
Selamat hari rabu, ibu!

Minggu, 12 Desember 2010

eSBePe

Audisi, latihan tiap hari, perform di akhir minggu, dikomentarin para komentator, dan eliminasi. Rutinitas seperti itu sering saya lihat di berbagai ajang pencarian bakat yang marak dihadirkan stasiun televisi. Siapa sangka kalo itu juga terjadi pada saya. Rentetan peristiwa tersebut bermula dari bulan Oktober ketika saya mendaftar Swaragama Broadcasting Program (SBP) 2010. Setelah melewati tes administratif, psikotest, dan wawancara, akhirnya saya dan 22 trainee lainnya pun masuk ke tahap training, lalu berkurang menjadi 18 trainee karena 5 trainee mengundurkan diri.

Dua minggu pun berlalu sejak saya menjalani intensive training. Training setiap senin-kamis, rekaman opening, lalu evaluasi tentang rekaman dan kegiatan selama seminggu oleh komentator di hari jumat. Sedikit kaget ketika saya mendengar selentingan kabar bahwa di evaluasi kedua akan ada eliminasi. Tapi ternyata memang benar, bukan kabar burung saja. Fira Sasmita, trainee yang sudah saya kenal ketika saya di Prambors pun harus tereliminasi. Oke saya sedih. Saya bisa terima kalo sistem mengharuskan dia ga bertahan. Saya sedih lebih ke hubungan saya ke Fira setelah ga training bareng lagi, seperti yang juga dikatakan Asad kemarin. Walaupun memang ga terlalu dekat, tapi satu bulan jadi produsernya dulu dan 2 minggu training udah bikin saya belajar banyak dari dia. Mungkin dia akan lebih sukses kalo bukan jadi penyiar, dan mungkin benar juga yang dibilang Mas Gundhi dulu, “Ah Fira mah ga usah jadi penyiar, dia kan udah jadi MC sama penyanyi kondang. ” Pokoknya satu kalimat buat Fira, “Saksesss ya cyiiiiiiiin!” ;)

Sekarang buat para SBPers yang tersisa, udah bukan waktunya buat sedih lagi. Kompetisi sesungguhnya baru dimulai teman. Bukan ga mungkin kan kalo minggu depan, saya, kamu, atau kita semua akan tereliminasi. Dari dua evaluasi kemarin belum ada opening dari kita yang dibilang bagus sama komentator. Semoga di evaluasi ketiga dan evaluasi selanjutnya kita bisa ‘bagus sekali ‘ bukan cuma ‘cukup bagus’, because good enough is not good, rite?






p.s. Ayok kita foto ber-18 (atau ber-23 kalo bisa) biar ada kenangan kita pernah jadi satu kesatuan :D


foto pas saya jadi produser Putuss sama Fira ;)

Selasa, 07 Desember 2010

S E L O

Seringkali saya mengatakan kalo saya ini sibuk. Ga ada waktu selo (santai; tidak ada yang dilakukan, - Red) sama sekali. Tapi seringkali saya ini salah. Seakan-akan saya men-judge diri saya bahwa saya harus selalu sibuk, padahal kalo diperhatikan waktu selo saya ya cukup banyak.
Contoh keseleoan saya adalah hari sabtu malam kemarin (bagi para STMJ adanya sabtu malam bukan malam minggu, hehe). Saya dan teman saya yang katanya lagi selo juga memutuskan untuk keluar. Saking selonya bahkan kami ga tau mau pergi kemana. Dua jam diatas motor cuma muter-muterin jogja yang isinya orang pacaran dimana-mana. Mau berhenti juga mikir-mikir, di tugu ga enak tengah jalan, di malioboro ga ada yang mau dibeli, di alkid apalagi ramenya ampun-ampunan. Dan motor pun melaju sampe di sebuah jalan yang ternyata itu adalah fly over.  Saya baru tau loh kalo ternyata jogja punya fly over lagi selain di lempuyangan dan janti, hehe. Perjalanan kami pun berakhir dengan curhat masalah percintaan di sebuah tempat semacam coffeshop di sagan.
Seringkali saya merasa kalo saya ini butuh refreshing. Tadinya di pikiran saya, refreshing itu artinya liburan ke suatu tempat selama beberapa saat. Tapi seringkali saya salah lagi. Karena sekarang, bagi saya waktu selo itu adalah sebuah bentuk refreshing. Apalagi kalo waktu selo itu diisi dengan keseloan bareng teman yang sama-sama lagi selo juga.
Seperti yang diucapkan Ajahn Brahm, jika memang tidak ada yang harus dikerjakan ya jangan lakukan apapun.
Hidup selo!
 

Senin, 29 November 2010

Semacam LPJ dari Reporter yang Tidak Pinter

“Tiw, apa sih yang bikin kamu betah di bul?”
“Hmm apa ya mba? Karna anak-anak bul bisa bikin aku ketawa kali ya? Hahahaha.”
“Oh jadi kamu masuk bul cuma buat nyari ketawa aja ya?”

***
Masih jelas di ingatan saya, percakapan sore itu. Percakapan antara saya dan Mbak Susan di NBC. Adalah hal yang wajar ketika saya mendapat sms dari Mbak Susan untuk mengajak bertemu. Bukan bertemu untuk hal yang menyenangkan, tapi bertemu karena tulisan saya berantakan. Namun percakapan kami kala itu membuat saya berpikir. Apakah salah jika sesorang memasuki organisasi karena ingin tertawa? Bagi saya tidak salah. Karena tertawa itu adalah ukuran kenyamanan seseorang. Dan memang benar alasan saya tetap setia di SKM UGM Bulaksumur adalah, karena saya telah mendapatkan kenyamanan yang saya tunjukkan dengan tertawa itu (ya walaupun saya selalu tertawa dimanapun saya berada, haha).

Saya selalu teringat kata-kata Mbak Susan ketika pelantikan dulu. Jangan tanyakan apa yang telah organisasi berikan buat kamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan buat organisasi. Jangan tanyakan apa yang sudah bul berikan kepada saya. Banyak sekali hal yang saya dapatkan selama setahun saya disini. Beribu-ribu ilmu, pengalaman, teman, dan sebagainya telah saya dapatkan. Lalu pertanyaan kedua apakah yang sudah saya berikan kepada bul? Sebagai reporter tentu saja yang seharusnya saya berikan adalah vitalitas dalam reportase lalu dilanjut dengan tulisan yang baik, yang nantinya akan diterbitkan dalam produk mingguan bernama Bulpos. Sekali lagi, sayangnya, kemampuan saya di bidang yang saya tekuni ini masih sangat minim. Apalagi jika dibandingkan dengan teman seangkatan lain, sebut saja Salsa dan Febri. Karena itulah saya berkesimpulan bahwa yang bisa saya berikan adalah tenaga dan waktu yang saya punya untuk segala kegiatan bul apapun itu, semaksimal mungkin dan selama saya bisa. Mungkin hal tersebut adalah jawaban ketika Sarah dan Ipeh sering sekali menanyakan mengapa saya betah sekali di bul. Dan mungkin juga alasan itu yang membuat Mbak Nad sering mengatakan kalau saya ini militan. Walaupun tidak semilitan Bang Beryl yang setiap sore duduk di gazebo bul, atau semilitan Mbak Vita yang menjadikan bul tempat singgah ketika ada jam kuliah yang kosong.

Tidak hanya bermedia, kami juga berkomunitas. Kalimat ini sering saya lontarkan ketika menjawab pertanyaan para pengunjung stand bul di gelex tentang apa keunggulan persma kita dengan persma tetangga. Walaupun pada awalnya alasan saya masuk bul hanya karena perbedaan harga formulir bul yang lebih murah dibanding sebelah, bergabung dengan bul sama sekali tidak membuat saya menyesal. Di bul ini saya belajar membuat media dari perspektif anak muda (haha apa deh?). Saya pun tidak marah ketika afnan, si tetangga sebelah, mengatakan kami ini persma hura-hura. Karena memang itulah adanya. Toh dengan hura-hura itu saya (dan mungkin awak lain) menikmati kegiatan kami tanpa lupa dengan tujuan yang sesungguhnya.

Pada setahun keberadaan saya di bul ini, saya ingin mengucap beribu-ribu terimakasih. Pertama untuk awak redaksi yang di oprec dulu telah mengizinkan saya bergabung di bul (walaupun saya berpikir saya diterima karena Mas Candra, pewawancara saya, adalah orang bekasi sama seperti saya, hehe). Kedua untuk Mbak Nad dan Mbak Susan, DP yang sangat sering berhubungan langsung dengan saya. Ketiga untuk kakak-kakak redpel tercinta,  Mbak Lulu, Mbak Rifki, Mbak Nindi, Mbak Yuri, yang sudah menjadi penyelamat tulisan buruk saya. Keempat untuk teman seperjuangan sesama reporter untuk partnership-nya selama bertugas. Keempat untuk Risa, yang sudah menjadi sahabat yang sangat-sangat baik dalam segala kondisi. Kelima untuk Aji dan Bayu, yang akhir-akhir ini sering menjadi tempat mengeluh saya tentang berbagai kerjaan dan deadline di bul. Keenam untuk rekan sesama panitia, baik itu aksi kreasi maupun oprec, yang selalu membuat saya senang karena sejenak membuat saya lupa bahwa saya adalah seorang reporter, hehe. Terakhir untuk semua awak bul yang selalu saja bisa membuat saya tertawa dan selalu membuat saya enggan beranjak dari bul.

Saya sering bertanya-tanya, sampai kapankah saya akan tetap bertahan di bul? Akankah saya tetap setia sampai waktu ideal 3 tahun itu berakhir? Atau malah saya mangkir dari segala komitmen yang pernah saya ungkap? Saya sendiri tidak bisa menerka. Prinsip saya, saya akan tetap menghidupi bul selama saya mampu dan mau. Saya tidak peduli apa yang akan terjadi nanti. Karena bagi saya, hidup adalah untuk saat ini. Doakan saja semoga saya tetap menjadi rajin datang ke bul sampai kapanpun.





Semacam LPJ dari seorang reporter yang tidak pinter,



Annisa Ika Tiwi

Bulaksumur yang penuh dengan tawa :D
dan kami pun sekarang menjadi angkatan kedua ;)



Jumat, 26 November 2010

Selamat Ulang Tahun Adik Laki-laki Saya!

Adalah suatu hal yang wajar jika kami bertengkar hanya karena makanan,
Adalah suatu hal yang wajar jika kami pukul-pukulan hanya karena televisi,
Adalah suatu hal yang wajar jika kami berselisih pendapat hanya karena perintah ibu,
Adalah suatu hal yang wajar jika kami saling iri hati karena perhatian bapak.

Terkadang saya amat membenci dia,
Seorang yang selalu ingin menang sendiri,
Seorang yang tak pernah mau dibantah,
Seorang yang sangat banyak omong,
Seorang yang senang membuat adik perempuan saya menangis,
Seorang yang setiap hari membuat ibu saya kesal,
Seorang yang sering menyepelekan tugas sekolah,
Seorang yang suka bersikap tidak sopan kepada guru.

Namun hari ini saya ingin sedikit menyingkapkan egoisme akan rasa benci, dan menunjukkan sedikit rasa, ehm mungkin, sayang.
Selamat ulang tahun, adik laki-laki saya!
Sebaiknya kamu tetap seperti ini, karena jika kamu berubah, saya tak punya lagi teman bertengkar, pukul-pukulan, berselesih paham, juga saling iri hati lagi.
Semoga kamu bisa jadi orang yang lebih baik lagi. Bukan berubah, hanya lebih pintar menempatkan diri pada situasi saja.



Rizal Alfath
18 November 1996 - 18 November 2010







sebuah postingan yang agak telat memang.
anyway rizal ini adalah adek saya yang nomer 2.



Minggu, 14 November 2010

Untuk Kamu, Sahabatku! :)

Hari itu sudah berlangsung lama. Hampir sama lamanya dengan pergerakan bulan mengelilingi bumi dalam satu kali rotasi. Hari dimana saya diberi kejutan oleh kedatangan seorang teman, maaf ralat sahabat,  yang datang dari Malang. Sahabat yang datang bersama sahabatnya, dengan tujuan melepas penat karena ujian yang membuat otak mampat. Mereka datang tak lupa membawa kabar gembira untuk mengajak saya berwisata. Ke tempat yang ingin saya datangi selama saya disini, ke tempat yang kini telah terhapus dari tujuh keajaiban dunia, ke tempat yang masyarakat sebut Candi Borobudur.
Kami berjumpa di depan Hotel Inna Garuda. Setelah selesai berurusan dengan parkiran, saya dan sahabat pun larut dalam suasana haru karena lama tak bertemu. Seingat saya kami terakhir bertemu di bulan januari ketika SMA kami mengadakan Education Day. Tanpa menunggu waktu lama kami pun bergegas menuju Candi Borobudur dengan mobil yang sudah sahabat dan sahabatnya pesan. Puas menikmati candi Budha yang dibuat di zaman Dinasti Syailendra itu, kami pun tancap gas lagi menuju tempat selanjutnya yang kata pak sopir adalah Candi Prambanan. Dan hari itu kami tutup dengan menonton Jogja Java Carnival di Malioboro.
Sayang sekali, esok harinya saya disibukkan dengan Diklat PPC jadi saya baru bisa bertemu dengan sahabat di sore hari. Ia meminta untuk diajak berkeliling kota dengan Motor Mio saya. Ia mengatakan senang bisa naik motor ber-plat B ditengah dominasi plat AB. Sebuah komentar singkat yang entah mengapa membuat saya sedikit bangga. Akhirnya pada pukul tujuh lewat, sahabat saya harus kembali lagi ke Malang. Kembali kepada relitanya sebagai mahasiswa. Saya pun harus kembali juga ke kehidupan saya yang sesungguhnya. Rasanya dua hari itu seperti mimpi. Dua hari yang sudah membuat saya sejenak lepas dari penat.
Siapakah sahabat saya ini? Bukannya saya lupa atau tidak mau menyebut nama. Hanya saja saya sengaja menyembunyikannya dan memunculkan di akhir cerita. Priscilla Dyah Ayu Damaraasri namanya. Seorang gadis manis yang sejak dulu selalu bercita-cita menjadi dokter. Cita-cita yang pernah juga hinggap di benak saya, namun menguap begitu saja. Ia adalah sosok yang mengajarkan saya tentang bermimpi tiada henti. Ketika orang lain menyerah karena tidak mendapat Jurusan Pendidikan Dokter, ia tak pernah berganti haluan untuk menjadi mahasiswi kedokteran. Hasilnya, predikat sebagai calon dokter di Universitas Brawijaya, Malang pun berhasil disandangnya. Ia pun mengajarkan tentang menjadi diri sendiri tanpa peduli apa kata orang lain. Prinsip yang menjadikannya menjadi sesosok wanita yang, menurut saya kuat.
Saat ini sudah banyak perubahan yang saya lihat dari dirinya. Bukan berubah, mungkin lebih tepatnya adalah ia telah berusaha menyesuaikan diri dengan lingungan sekitar. Sahabat saya yang sekarang ini sudah mau berbicara banyak dengan orang yang tidak begitu dikenal. Keras kepala yang dulu sering ia tampakkan juga sudah mulai berkurang. Walaupun seorang mahasiswi kedokteran, tidak membuatnya menjadi si kuper yang suka melahap buku. Memang sih dia masih dengan hobinya membaca buku, tapi saya yakin buku yang dia baca bukan buku pelajaran, haha.
Hari ini saya hanya ingin mengucap rasa terimakasih saya. Terimakasih karena telah mengajarkan banyak pelajaran berharga. Terimakasih karena telah menjadi sahabat saya. Dan terimakasih mau menyempatkan diri berlibur di Jogja. Kamu bisa menyebut ini sebagai hadiah, kalau kamu memang mau. Ngomong-ngomong, Selamat Ulang Tahun ya!
Sila, the birthday girl!
as beautiful as Prambanan ;)
my favourite picture :D
captured by a tourist from China!









p.s. buat sahabat saya yang lain, saya bukannya pilih kasih membuat tulisan tentang Sila sedangkan kalian tidak. Percaya deh, ini hanya ide yang muncul tiba-tiba di benak saya. Nanti kalau saya ada ide dan mood sedang baik, saya janji membuat tulisan lain tentang kalian.

Selasa, 02 November 2010

Percakapan Miris Dua Jombloers -______-

tadi sore saya ga sengaja ketemu sama temen SMA saya yang namanya ganta di ATM Mandiri depan Kopma. it's surprised me! ga tau kenapa saya suka amazing sendiri aja sampe sekarang kalo ketemu temen-temen SMA saya, even dia kuliah di UGM juga, haha. dan obrolan kita pun ga jauh-jauh dari kegalauan kita karna status JOMBLO! -____-

percakapan yang agak miris sih. mungkin kalo percakapan saya tadi dilakuin lewat YM atau chat facebook, akan banyak sekali tanda -______- nya!

ganta (G): nis kenalin gue ke temen-temen lo dong.
nisa (N): oke oke. tapi lo juga kenalin ke temen-temen lo juga ya.
G: temen lo jomblo ga?
N: iyee. gue kan deket sama 7 orang, nah 6 orangnya itu jomblo.
G: sip. eh nis tapi temen gue udah pada punya pacar semua, haha.
N: -_______-

G: eh ada deh satu temen gue yang jomblo.
N: wah kenalin ke gue dong. cakep ga?
G: hmm orangnya lebih jelek dari gue sih. masih mendingan gue kemana-mana. dan kayaknya lo ga suka deh.
N: -_______-

G: nis temen lo cakep-cakep ga?
N: weits tenang kita se-geng cakep semua ko, termasuk gue! haha.
G: yee kalo lo mah jelek nis!
N: -_______-

G: besok gue kenalin deh ke temen gue.
N: yang lo bilang jelek itu?
G: bukan, ada lagi.
N: katanya temen lo udah pada punya pacar semua?
G: iya sih. tapi temen gue ini pacarnya jauh ko di medan, jadi ya gapapa.
N: -________-

N: kayaknya gue udah banyak ikut kegiatan dimana-mana deh. tapi ko belom dapet-dapet pacar ya?
G: tenang nis, lo dapet pacarnya kalo udah sukses.
N: amin amin!
G: tapi pertanyaannya, emang lo kapan suksesnya? hahahahahahaha.
N: -_________-

***

yak buat kalian yang lagi jomblo, boleh loh kenalan sama temen saya ini. dia anak Teknik Sipil UGM 2009. waktu SMA sih lumayan pinter, ga tau deh sekarang, haha :p

ini nih fotonya:

bisa add facebooknya Ganta Dipayasa, atau follow twitternya @gantadipayasa. kalo mau nomer hapenya, hubungi saya aja.






N.B: percakapannya sudah deberi perubahan sedikit agar lebih enak dibaca.

Minggu, 31 Oktober 2010

Tuhan Memang Sungguh Baik!

"sama-sama nis. 3 hari ini menyenangkan. mungkin emang ada positifnya juga jepege diundur hehe.."

sebuah pesan pendek dari Mas Aldi semalam membuat saya tergerak untuk menuliskan kegiatan saya selama seminggu ini di blog. seperti tertera di kalender akademik, minggu ini dan seminggu kedepan adalah jadwal saya UTS. entah mengapa justru diwaktu yang sama banyak kegiatan lain yang lebih penting dan lebih melelahkan tapi lebih menyenangkan daripada UTS. mengutip kata-kata Mas Aldi lagi, "itu namanya ujiannya UTS nis." maksudnya adalah ketika saya seharusnya fokus untuk belajar atau mengerjakan take home UTS, saya dihadapkan pada kegiatan lain, jadi ya mas aldi menamakannya semacam ujiannya UTS. dan untungnya minggu ini saya hanya ada 2 ujian. 1 Media Penyiaran yang ujiannya adalah take home serta Sistem Komunikasi yang ujiannya adalah open book. oh Tuhan memang sungguh baik :D

Senin - Selasa, saya disibukkan dengan evaluasi diklat PPC; briefing dengan anak UNY, anak FKG, juga panitia JePeGe; mengerjakan take home Media Penyiaran; dan tentu saja sibuk menjaga pendaftaran SKM UGM Bulaksumur!

Rabu, saya hanya mengerjakan UTS Sistem Komunikasi, yang baru dimulai jam 7.15, sampai jam 8 saja. dikarenakan ada sebuah pekerjaan yang harus saya kerjakan. saya mendapat tawaran menjadi MC! pertama kalinya saya memandu sebuah acara yang dihadiri ratusan orang, dibayar pula! dan yang membuat saya agak sedikit takut, saya mengeMCkan MC terkenal! ya saya dimintai tolong oleh kakak tingkat saya, Mbak Saila untuk menemaninya menjadi MC di acara Entrepreneurship #3 acara tahunan anak Manajemen UNY dengan pembicara Helmi Yahya. untung saja acara berjalan lancar. panitianya tidak komentar apapun tentang saya juga Mbak Saila. seusai acara tersebut, saya kembali disibukkan oleh open recruitment SKM UGM Bulaksuksumur yang akan membuka stand di gelanggang esok harinya. malam saya dihabiskan bersama awak Bulaksumur sampai saya menemani mereka berlatih band hingga jam 11 malam. untuk kedua kalinya saya berucap, Tuhan memang sungguh baik ;)

Kamis, hari pertama Gelanggang Expo. ke-hectic-kan dimulai sudah dari pagi. karena sekre Bulaksumur terletak lumayan jauh dari gelanggang mahasiswa, kami pun harus mengangkut barang dan berbenah stand. berkat perjuangan para awak, hingga malam menjelang, pengunjung stand kami lumayan banyak. sekitaran maghrib, Ipeh mengajak saya makan diluar. pilihan saya lagi-lagi di Samiasih, sebuah burjo yang sangat sering saya kunjungi. disana kami berbagi tawa juga cerita. dia mengajarkan saya banyak hal. dan ketiga kalinya saya ingin berkata, Tuhan memang sungguh baik :)

Jumat, hari kedua Gelanggang Expo. atas dasar bencana merapi yang memprihatinkan, akhirnya acara JePeGe diundur. seperti kata-kata Mas Aldi diatas, saya sangat bersyukur. karena saya bisa total menjaga stand Bulaksumur di Gelanggang Expo. sebelum saya menjaga stand, saya menyempatkan diri mengecek ATM saya. ternyata uang dari sebuah beasiswa yang saya ikuti sudah turun! lalu saya ingin bertutur, Tuhan memang sungguh baik, untuk keempat kalinya ;D

Sabtu, hari terakhir Gelanggang Expo. hujan abu pada dini hari membuat Jogja diselimuti abu berwarna putih. indah sekali Jogja hari itu. walau semua warga harus menggunakan masker agar tak terkena ISPA. dibalik semua itu, berkunjung ke Gama Fest (pameran makanan dari mahasiswa internasional), pendaftar SKM UGM Bulaksumur yang mencapai angka 237, penghargaan juara 1 lomba manajemen UKM bagi kami, serta menonton YaKuYaYa (side project Duta dan Adam So7) membuat malam minggu saya menjadi malam minggu yang indah. tak lupa saya mengungkap kelima kalinya, Tuhan memng sungguh baik :D

Tuhan tidak memberi apa yang saya inginkan. Tuhan hanya akan memberi apa yang saya butuhkan. dalam seminggu ini Tuhan telah memberi banyak sekali kebutuhan saya. butiran kebahagian yang berlipat. Tuhan memang sungguh baik. tapi tolong Tuhan, jangan buat saya terlena dengan semua ini. buat saya selalu bersyukur akan segala nikmat yang telah Kau berikan, Tuhan! ;)

semoga saya selalu bahagia seperti spongebob dan patrick :)

Senin, 25 Oktober 2010

just a little gift for my keXIan siters! :D


3 tahun lalu, tepatnya di pendopo SMAN 1 Bekasi. entah apa yang menyebabkan kami akhirnya memutuskan untuk menamakan kumpulan perempuan berjumlah sebelas ini menjadi keXIan (baca: kesebelasan), lalu memberinya nomer pada setiap diri kami. yang saya ingat, beberapa hari sebelum kejadian pendopo itu, ketika kami berada di kantin mami cewek (inget kan kantin yang deket WC cowok?) mau pergi lari di lapangan persikasi, saya dengan tidak sengaja menyebut kami ini seperti kesebelasan sepak bola karena jumlah kami sebelas. setelah itu entah aya atau nia (atau siapa saya lupa) mengusulkan agar penulisan kata kesebelasan ditulis dengan keXIan, agar terlihat lebih keren.

kedekatan kami berawal dari usulan uthi untuk bermain ke rumah sonia. waktu itu kami semua baru saja naik ke kelas XI ipa 7. dan kebetulan kami sedang libur tanggal merah. jadi dengan alasan untuk menambah keakraban bersebelas sepakat untuk bermain dirumah sonia, yang saat itu tercatat sebagai anak baru pindahan dari SMAN 3 Semarang.

singkat cerita sejak itu kami selalu berkumpul berduabelas. lalu entah mengapa sonia yang memang agak pendiam (tidak seperti kami) akhirnya mulai terlihat jarang berkumpul. kami pun hanya menjadi kumpulan sebelas wanita yang selalu terlihat cekikikan dan heboh dimanapun kami berada.

jika ada yang bertanya, disebut apakah kami ini? teman? bukan! sahabat? bukan juga! geng? tentu saja bukan! kami pun dengan bangga menyebut hubungan kami adalah saudara! walaupun banyak yang tidak suka dengan kedekatan kami, tapi kami mengacuhkan semua omongan tidak sedap itu.

Kita slalu berpendapat
Kita ini yang terhebat
Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi


Info : http://musiklib.org/Sheila_On_7-Sahabat_Sejati-Lirik_Lagu.htmKita slalu berpendapat, kita ini yang terhebat

Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kau pun raja
Aku hitam kau pun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi


let me to introduce who we are:
keXIan number 1
Putri Marashti Listiandini
a.k.a Uthi
Pramugari
 seorang yang keras kepala tapi selalu berusaha tegar

keXIan number 2
 Putri Anindya
a.k.a Putri
Mahasiswi FIKOM Unpad
seorang yang egois tapi sangat perhatian

 keXIan number 3
 Merika Ageng Fristsadewi
a.k.a Meri
 Mahasiswi Teknik Perminyakan Trisakti
seorang yang tertutup tapi selalu memberi nasihat yang baik

keXIan number 4
Eva Yuli Andari
a.k.a Eva
mahasiswi Kedokteran Gigi UI
seorang yang cuek tapi selalu ceria

keXIan number 5
Indah Pertiwi
a.k.a Indah
Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Unsoed
seorang yang childish tapi bisa bersikap dewasa

 keXIan number 6
Nia Oktavera
a.k.a Nia
PNS di sebuah kecamatan di Bekasi
seorang yang mudah putus asa tapi selalu memberikan semangat
keXIan number 7
 Priscilla Dyah Ayu Damara Asri
a.k.a Sila
Mahasiswi Pendidikan Dokter Unibraw
 seorang yang masa bodoh dengan omongan orang tapi tidak mudah putus asa

keXIan number 8
 Sylvia Wahyu Rahmawati
a.k.a Silbo
 Mahasiswi Kedokteran UPN Jakarta
seorang yang selalu diejek tapi tidak pernah marah

keXIan number 9
 Annisa Ika Tiwi
a.k.a Nisa 
Mahasiswi Ilmu Komunikasi UGM
sorang yang banyak kekurangan tapi mencoba belajar dari kalian

keXIan number 10
 Isti Yuniar 
a.k.a Isti
 Mahasiswi Ilmu Gizi Poltekkes 2 Jakarta
seorang yang moody tapi selalu bijaksana

keXIan number 11
  Soraya Eka Oktaviani
a.k.a Aya
Mahasiswi Pendidikan Ekonomi UNJ
seoarang yang cengeng tapi selalu bisa menjadi pendengar yang baik 

setelah 3 tahun, rasa terhadap kalian tidak berubah. saya tetap sayang sama kelian. saya tetap merasa nyaman ketika ada di dekat kalian.

Give me more lovin' than I've ever had,
Make it all better when I'm feelin' sad,
Tell me that I'm special even when I know I'm not,
Make it feel good when I hurt so bad, Barely gettin' mad,
I'm so glad I found you, I love bein' around you.
 



 
 
di usia persaudaraan kami yang genap 3 tahun ini,
saya hanya ingin mengucap kata: 
 

So hard
When you're far away
It's lame but I forgot the date
I won't make the same mistake
I'm so to blame
Now you know
Don't hang up the phone
I wish I was at home
I know it's way too late 

But happy birthday

always keep our siterhood ever after!

Kamu sangat berarti
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti
Kita t'lah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini
 
 
saya hanya ingin meimnta satu permintaan saja, janganlah lupakan semua kenangan yang telah kita ciptakan dalam 3 tahun ini.

Bersamamu ku habiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya

dan bagi saya, bertemu dengan kalian adalah anugerah terindah yang pernah saya miliki. kalian sudah membuat masa SMA saya yang sudah indah menjadi lebih berwarna :)
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah
persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan

 



Yogyakarta, 23 Oktober 2010
uth, put, mer, va, ndah, ni, sil, bo, ti, ay,
from deep inside my hearth
i miss you so bad sists!

Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi


Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi

Minggu, 24 Oktober 2010

selamat ulang tahun bu :)

Hari ini, hari yang kau tunggu
Bertambah satu tahun, usiamu,
Bahagialah slalu

Yang kuberi, bukan jam dan cincin
Bukan seikat bunga, atau puisi,
Juga kalung hati

Maaf, bukannya pelit,
Atau nggak mau bermodal dikit
Yang ingin aku, beri padamu
Do'a s'tulus hati

Smoga Tuhan, melindungi kamu
Serta tercapai semua angan dan cita citamu
Mudah mudahan diberi umur panjang
Sehat selama lamanya


walau saya masih tidak mengerti rasa apa yang sebenarnya saya miliki terhadapmu,
rasa sayang?
rasa cinta?
rasa hormat?
atau sekedar rasa takut?
entahlah.
saya hanya ingin sedikit merayakan hari spesialmu dengan memberi ucapan juga sepenggal doa.





selamat ulang tahun bu.
semoga sukses dunia akhirat :)

*simple message that i sent to my mom*




Widiasih Aminatun
23 Oktober 1966 - 23 Oktober 2010