Audisi, latihan tiap hari, perform di akhir minggu, dikomentarin para komentator, dan eliminasi. Rutinitas seperti itu sering saya lihat di berbagai ajang pencarian bakat yang marak dihadirkan stasiun televisi. Siapa sangka kalo itu juga terjadi pada saya. Rentetan peristiwa tersebut bermula dari bulan Oktober ketika saya mendaftar Swaragama Broadcasting Program (SBP) 2010. Setelah melewati tes administratif, psikotest, dan wawancara, akhirnya saya dan 22 trainee lainnya pun masuk ke tahap training, lalu berkurang menjadi 18 trainee karena 5 trainee mengundurkan diri.
Dua minggu pun berlalu sejak saya menjalani intensive training. Training setiap senin-kamis, rekaman opening, lalu evaluasi tentang rekaman dan kegiatan selama seminggu oleh komentator di hari jumat. Sedikit kaget ketika saya mendengar selentingan kabar bahwa di evaluasi kedua akan ada eliminasi. Tapi ternyata memang benar, bukan kabar burung saja. Fira Sasmita, trainee yang sudah saya kenal ketika saya di Prambors pun harus tereliminasi. Oke saya sedih. Saya bisa terima kalo sistem mengharuskan dia ga bertahan. Saya sedih lebih ke hubungan saya ke Fira setelah ga training bareng lagi, seperti yang juga dikatakan Asad kemarin. Walaupun memang ga terlalu dekat, tapi satu bulan jadi produsernya dulu dan 2 minggu training udah bikin saya belajar banyak dari dia. Mungkin dia akan lebih sukses kalo bukan jadi penyiar, dan mungkin benar juga yang dibilang Mas Gundhi dulu, “Ah Fira mah ga usah jadi penyiar, dia kan udah jadi MC sama penyanyi kondang. ” Pokoknya satu kalimat buat Fira, “Saksesss ya cyiiiiiiiin!” ;)
Sekarang buat para SBPers yang tersisa, udah bukan waktunya buat sedih lagi. Kompetisi sesungguhnya baru dimulai teman. Bukan ga mungkin kan kalo minggu depan, saya, kamu, atau kita semua akan tereliminasi. Dari dua evaluasi kemarin belum ada opening dari kita yang dibilang bagus sama komentator. Semoga di evaluasi ketiga dan evaluasi selanjutnya kita bisa ‘bagus sekali ‘ bukan cuma ‘cukup bagus’, because good enough is not good, rite?
p.s. Ayok kita foto ber-18 (atau ber-23 kalo bisa) biar ada kenangan kita pernah jadi satu kesatuan :D
foto pas saya jadi produser Putuss sama Fira ;) |
Lanjutkan perjuangan! *bawa obor* *lari* *kecemplung sumur*
BalasHapus