Rabu, 28 Desember 2011

Nggak Kok Biasa Aja

A: Pacar kamu anak mana?
B: Anak komunikasi.
A: Wah cantik dong?
B: Nggak kok biasa aja.

C: Pacar kamu anak mana?
D: Anak teknik.
C: Wah pinter dong?
D: Nggak kok biasa aja.


***
Selamat tanggal 28 bulan ke-5 yaa. Semoga kita beneran cantik dan pinter deh, hahaha.

Rumput Saya Lebih Hijau

Ungkapan ‘Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau’ tak berlaku bagi rumah kost saya. Kost Mulwo milik Bapak dan Ibu Surono adalah tempat terbaik selama lebih kurang satu setengah tahun ini. Sebelumnya saya menyewa sebuah rumah kontrakan bersama saudara, namun di tahun kedua, saya memilih untuk tinggal mandiri di rumah kost. Atas saran seorang teman, saya pun akhirnya tinggal di Kost Mulwo sejak Juli 2010.

Awal ketertarikan saya dengan kost ini adalah, karena dari luar kost ini tampak sejuk dan asri dari luar. Ibu Surono memang senang merawat tanaman. Kost yang hanya berisi enam kamar juga salah satu alasan ketertarikan saya. Saya tidak suka dengan kost yang memiliki banyak kamar, karena tidak akan tercipta kedekatan diantara seluruh penghuni kost. Dan yang paling membuat saya tertarik adalah harga sewa kost saya Rp 250.000,00 per bulan. Itu sudah termasuk fasilitas kamar berisi tempat tidur, lemari, dan meja belajar; televisi dan kulkas untuk enam orang penghuni kost; dapur yang dapat digunakan kapan saja; dan air minum yang bisa diambil sepuasnya. Nikmat sekali ya kost saya ini, hehe.

Dalam urusan bergaul dengan para penghuni kost, saya juga merasa sangat beruntung tinggal di kost ini. Kami berenam sering bertukar cerita, saling pinjam barang-barang, rebutan makanan jika dikasih Ibu Surono, suka menitip dibelikan jajanan ketika salah satu dari kami berada diluar, dan kami senang menimbun hutang. Untuk urusan yang terakhir, sudah menjadi kebiasaan bagi kami untuk saling berhutang ketika membeli sesuatu. Hutang itu kami catat, kami bayar, dan berhutang lagi, hehe.

Satu hal yang akan selalu saya ingat, kami memiliki kebiasaan untuk mentraktir satu penghuni kost ketika merayakan hari ulang tahun. Tak ada kado atau kejutan memang, tapi dengan keluar makan bersama, kedekatan kami semakin terjalin.

Ibu dan Bapak Surono pun sangat baik kepada kami. Bapak Surono adalah seorang dokter hewan yang kini telah pensiun, dan Ibu Surono hanya ibu rumah tangga biasa. Mereka sehari-hari tinggal berdua, dan terkadang anak dan cucunya berkunjung datang. Alasan mereka membuka kamar kost adalah sederhana. Mereka ingin  kamar anak-anak mereka tetap digunakan dan dirawat. Mereka juga menjadikan penghuni kost sebagai teman karena mereka hanya tinggal berdua. Untuk aturan, mereka tidak begitu saklek. Pintu gerbang memang ditutup jam 9 malam,tapi kami masing-masing dikasih kunci jadi bisa masuk kapan saja, hehe.

Ah begitu banyak hal menyenangkan dan menguntungkan yang saya rasakan di kost saya ini. Jadi tidak alasan untuk tidak bersyukur kan? Yang jelas, Rumput Saya Lebih Hijau dari Rumput Tetangga :D


Foto Traktiran Mbak Nisa di Pizza Hut






*sebenarnya tulisan ini saya buat untuk lomba karya tulis di platjogja.com, tapi karena masalah teknis atau apapun namanya, saya gak bisa posting disana. Yah gagal deh dapet sejuta, hahaha :))


Selasa, 27 Desember 2011

Person Of The Year 2011

When it hurts to look back and your scared to look ahead you can look beside you and your best friend will be there.- Unknown

Banyak orang berkata susah mendapatkan sahabat di bangku kuliah. Tidak seperti SMA yang sering melakukan beragam kegiatan bersama, di bangku kuliah mahasiswa cenderung individualis. Namun saya sangat beruntung karena di bangku kuliah saya mendapat banyak sahabat. Ya memang banyak, tapi hanya seorang yang hampir setiap hari selalu bersama saya, bahkan lebih sering dari pacar saya sendiri. Dialah Risa Listiani.

Risa, begitu ia kerap disapa, adalah teman kuliah saya satu jurusan dan satu konsentrasi. Ia adalah gadis berperawakan kecil yang memiliki rambut hitam sebahu. Sehari-hari ia selalu berpakain kasual dengan pakaian andalan kaos dan jeans, serta sepatu kets. Bagi saya ia memang tidak cantik, tapi ia menarik. Ia menjalani hari-harinya dengan keramahan dan kepolosan yang tidak dibuat-buat. Hidupnya pun selalu penuh dengan canda dan tawa.

Saya memang mengenal Risa dari awal kuliah, tapi saat itu saya tak langsung dekat dengannya. Kami menjadi dekat karena memiliki banyak kesamaan baik kegiatan maupun sifat. Kegiatan yang kami lakukan bersama seperti SKM UGM Bulaksumur, PPC, Volunteer Kompas Muda, mengerjakan tugas bersama, serta menghadiri seminar bersama. Sifat kami pun sebagian besar sama, seperti cuek, easy going, senang kesibukan, suka menunda pekerjaan, dan sering telat menanggapi suatu hal, hehe.

Terkadang saya pun kesal karena sikapnya yang suka menunda pekerjaan. Ia pun beberapa kali berbicara atau bertanya di luar konteks ketika kami sedang rapat organisasi. Tapi dari Risa, saya belajar tentang kesederhanaan. Ayahnya adalah seorang dokter dan bisa dibilang keluarganya termasuk keluarga mampu. Namun ia tidak pernah menonjolkan kelebihan materi yang ia punya. Satu peristiwa yang saya ingat, ketika ia membeli kamera DSLR seharga sekitar 9 juta rupiah, ia bahkan tak ingin orang-orang tau ia memiliki kamera. Hal yang sangat kontras jika dibandingkan dengan mahasiswa sekarang yang suka pamer menenteng kamera, padahal tak mengerti fotografi. Selain itu, Risa tak pernah menganggap orang lain itu rendah. Ia selalu mendukung saya mendaftar kegiatan internasional, walaupun ia tau bahasa inggris saya pas-pasan.

Risa saya nobatkan sebagai Person Of The Year 2011 karena sepanjang tahun ini saya melakukan hampir seluruh kegiatan bersamanya. Saya pun tak ragu untuk menceritakan beragaman keluhan dan kesenangan dengannya. Risa hadir dikala saya sedang terpuruk karena tekanan training di Swaragama, juga menemani saya saat berbagi kisah tentang Bayu, pacar saya. Ia tak hanya muncul di dunia nyata saja, tapi juga di inbox sms dan email, di tag foto facebook, di mention twitter, dan di chat YM. Risa adalah tempat saya berbagi cerita, tawa, canda, duka, dan lara selama setahun ini.

Janji saya untuk Risa di tahun 2012 adalah bisa mendaftar Indonesia English Language Study Program, yang sempat tertunda tahun ini. Dan di tahun 2013 kami bisa berangkat ke Amerika Serikat bersama. Mungkin ini lebih terdengar seperti harapan ya bukan janji. Tapi saya menganggap ini janji, agar saya berusaha dengan sekuat tenaga untuk menepatinya. Amin.

Terimakasih Risa Listiani.



Jumat, 23 Desember 2011

Selamat Hari Ibu!

Menjadi seorang ibu, seorang ayah, atau seorang anak adalah kodrat kita sebagai manusia. Begitu pula dengan kewajiban-kewajiban yang ada seperti melahirkan, membesarkan, atau memberi nafkah. Menurut saya, kewajiban-kewajiban tersebut bukanlah hal yang istimewa. Karena nantinya, kita akan mengemban kewajiban itu ketika menjadi orang tua. Dan sebagai anak kita pun seharusnya melaksanakan kewajiban dengan menghormati serta menghargai kedua orang tua. Tapi kalo menyayangi, saya rasa tidak semua anak harus merasakan demikian kan? :)


Selamat hari ibu! (walau telat sehari :p)

Senin, 05 Desember 2011

Picture of Us

first picture of me and my boy,
after we had together for about 4 months hahaha :))




*thanks to Eka, who took this picture hehe :D