Rabu, 28 Desember 2011

Rumput Saya Lebih Hijau

Ungkapan ‘Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau’ tak berlaku bagi rumah kost saya. Kost Mulwo milik Bapak dan Ibu Surono adalah tempat terbaik selama lebih kurang satu setengah tahun ini. Sebelumnya saya menyewa sebuah rumah kontrakan bersama saudara, namun di tahun kedua, saya memilih untuk tinggal mandiri di rumah kost. Atas saran seorang teman, saya pun akhirnya tinggal di Kost Mulwo sejak Juli 2010.

Awal ketertarikan saya dengan kost ini adalah, karena dari luar kost ini tampak sejuk dan asri dari luar. Ibu Surono memang senang merawat tanaman. Kost yang hanya berisi enam kamar juga salah satu alasan ketertarikan saya. Saya tidak suka dengan kost yang memiliki banyak kamar, karena tidak akan tercipta kedekatan diantara seluruh penghuni kost. Dan yang paling membuat saya tertarik adalah harga sewa kost saya Rp 250.000,00 per bulan. Itu sudah termasuk fasilitas kamar berisi tempat tidur, lemari, dan meja belajar; televisi dan kulkas untuk enam orang penghuni kost; dapur yang dapat digunakan kapan saja; dan air minum yang bisa diambil sepuasnya. Nikmat sekali ya kost saya ini, hehe.

Dalam urusan bergaul dengan para penghuni kost, saya juga merasa sangat beruntung tinggal di kost ini. Kami berenam sering bertukar cerita, saling pinjam barang-barang, rebutan makanan jika dikasih Ibu Surono, suka menitip dibelikan jajanan ketika salah satu dari kami berada diluar, dan kami senang menimbun hutang. Untuk urusan yang terakhir, sudah menjadi kebiasaan bagi kami untuk saling berhutang ketika membeli sesuatu. Hutang itu kami catat, kami bayar, dan berhutang lagi, hehe.

Satu hal yang akan selalu saya ingat, kami memiliki kebiasaan untuk mentraktir satu penghuni kost ketika merayakan hari ulang tahun. Tak ada kado atau kejutan memang, tapi dengan keluar makan bersama, kedekatan kami semakin terjalin.

Ibu dan Bapak Surono pun sangat baik kepada kami. Bapak Surono adalah seorang dokter hewan yang kini telah pensiun, dan Ibu Surono hanya ibu rumah tangga biasa. Mereka sehari-hari tinggal berdua, dan terkadang anak dan cucunya berkunjung datang. Alasan mereka membuka kamar kost adalah sederhana. Mereka ingin  kamar anak-anak mereka tetap digunakan dan dirawat. Mereka juga menjadikan penghuni kost sebagai teman karena mereka hanya tinggal berdua. Untuk aturan, mereka tidak begitu saklek. Pintu gerbang memang ditutup jam 9 malam,tapi kami masing-masing dikasih kunci jadi bisa masuk kapan saja, hehe.

Ah begitu banyak hal menyenangkan dan menguntungkan yang saya rasakan di kost saya ini. Jadi tidak alasan untuk tidak bersyukur kan? Yang jelas, Rumput Saya Lebih Hijau dari Rumput Tetangga :D


Foto Traktiran Mbak Nisa di Pizza Hut






*sebenarnya tulisan ini saya buat untuk lomba karya tulis di platjogja.com, tapi karena masalah teknis atau apapun namanya, saya gak bisa posting disana. Yah gagal deh dapet sejuta, hahaha :))


Tidak ada komentar:

Posting Komentar