Selasa, 31 Mei 2011

Hari Terakhir di Bulan Mei

menyadari hari ini adalah tanggal 31 mei 2011, jujur membuat saya kaget. masalah klasik sih kalau saya bilang banyak hal yang belum saya lakukan. tapi bukan itu yang jadi pikiran. waktu berganti dan pastinya umur saya akan berganti. jujur saya takut menjadi tua. ketika SD saya takut untuk menjadi anak SMP. ketika SMP saya takut untuk menjadi anak SMA. ketika SMA saya takut untuk menjadi anak kuliah. dan begitulah sekarang, saya takut lulus dan tak lagi berpredikat mahasiswa. saya takut menghadapi kenyataan bahwa saya harus bekerja, menikah, mengurusi anak, dan segala macamnya.

entahlah mungkin ini salah satu alasan mengapa saya dibilang belum dewasa. saya takut dengan kenyataan yang akan saya alami esok hari. atau memang ternyata bukan saya saja yang merasakan ini? meski kadang kala saya mengamini prinsip jalani hidup seperti air mengalir, tapi tetap saja saya takut airnya akan menghantam batu karang atau terkontaminasi dengan sampah dan limbah.

ya sudahlah, seharusnya saya bisa mengambil hikmah dari pepatah "dua hal yang tak perlu dipikirkan hari ini, esok dan kemarin". dengan begitu saya akan fokus dengan hari ini. seperti quote di film kungfu panda, "yesterday is a history, tomorrow is a mystery, but today is a gift, thats why it's called the present."







*tulisan terakhir di #31HariMenulis ini saya persembahkan buat semua orang deh yang merasa galau karena tau-tau udah masuk bulan keenam aja di tahun 2011, hehe :)

Senin, 30 Mei 2011

Random 2

"Menurut gw lo bisa lebih bagus lagi nis. Kalo lo lagi ngobrol kan biasanya suka lucu nis, haha."

entah kenapa saya suka sama sms dari dia malam ini. dia adalah teman saya yang baru pertama kali denger saya siaran. dan semoga saya emang beneran bisa bagus dan lucu kalo lagi siaran, hehe. thanx anyway smsnya. lumayan bikin saya tambah semangat :)

Random

dan saat itu akhirnya datang juga. di kala saya sudah merasa gak ada harapan. entahlah kalo emang saya disana semoga semua dilancarkan, kalo enggak ya semoga cepat-cepat dikeluarkan.

benar-benar nothing to lose lah sekarang. mencoba tetap bertahan semata karena semua dukungan yang datang. saya harap semangat saya pun gak akan hilang.



 


*tulisan hari ke-30 di #30HariMenulis ini saya persembahkan buat saya sendiri aja lah. saya yang lagi jenuh, penat, dan gundah dulana, hehe.








p.s. buat yang belom pernah denger, mumpung masih ada kesempatan bisa dengerin saya siaran di radio lantai 3 selama 2 minggu ini. yaa siapa tau kan saya ga siaran disana lagi, hehe.

 

Minggu, 29 Mei 2011

Berlayar Bersama Sheila on 7


Hari ini saya akan mengajak kamu untuk berlayar bersama lagu-lagu Sheila on 7. Saya ini emang FBS (Fans Berat Sheila on 7) tapi bukan Sheila Genk yang freak gitu. Yaa saya cuma apal hampir semua lagu sama histeris aja kalo ketemu personel Sheila on 7 (itu ga freak kan? Haha).

Jadi sebenernya saya udah pengen nulis tentang ben paporit saya ini pas Sheila on 7 ultah ke-15, tanggal 6 Mei kemaren. Tapi karena saya males jadi baru sekarang deh postingnya hehe. Saya udah ngefans banget sama Sheila on 7 dari album pertama jaman saya masih pake putih-merah sampe album ke seven-nya jaman saya udah pake baju bebas.

Saya suka sama Sheila on 7 karena suaranya Duta yang khas banget. Lagu-lagunya everlasting dan bisa bikin saya (juga banyak orang) sing a long. Eross dkk berhasil bikin lirik yang juara! Temanya beragam, ga melulu lagu patah hati juga perselingkuhan. Mereka bisa meramu lagu dengan lirik yang bikin semangat,  lirik tentang persahabatan, keluarga, dan orang tua, juga lirik yang menyindir pemerintah. Sebenernya sama kaya band-band top 40 lain, mereka juga bikin lagu tentang cinta. Tapi hebatnya adalah, Sheila on 7 bisa bikin lagu cinta dengan lirik yang tidak biasa. Ini nih contohnya kalo ga percaya:

Lagu cinta (orang lagi jatuh cinta) -> Pemuja Rahasia
Kuawali hariku dengan mendoakanmu
Agar kau s'lalu sehat dan bahagia disana
Sebelum kau melupakanku lebih jauh
Sebelum kau meninggalkanku lebih jauh

Lagu cinta (orang lagi galau) -> Seberapa Pantas
Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu
Cukup indahkah dirimu untuk s'lalu kunantikan
Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku
Mampukah kita bertahan disaat kita jauh

Lagu cinta (orang mau nembak) -> Berlayar Denganku
Berlayarlah denganku, bertumpulah di pundakku
Bersamaku engkau tak perlu ragu
Tatap mataku maka kau kan tahu
Semuanya kan baik saja

Lagu cinta (orang baru jadian) -> Terimakasih Bijaksana
Percaya apapun yang akan terjadi nanti
Kau tetap pesona rahasia di lagu ini
Tak peduli berapakah berat badanmu nanti
kau tetap yang termuah dihati

Lagu cinta (orang pacaran jarak jauh) -> Tunggu Aku Di Jakarta
Tunggulah aku di Jakartamu
Tempat labuhan semua mimpiku
Tunggulah aku di kota itu
Tempat labuhan semua mimpiku

Lagu cinta (orang lagi kangen) -> Radio
Lewat radio aku sampaikan
Kerinduan yg lama terpendam
Terus mencari hingga musim berganti
Radio cerahkan hidupnya
Jika hingga mati ku tak bisa
Menemukan hatinya lagi

Lagu cinta (orang selingkuh) -> Jangan Beritahu Niah
Tolong jangan beritahu niah
Bahwa kini tiada lagi cinta
Yang kurasa pada sentuhannya
Pada tiap buaiannya

Lagu cinta (orang mau putus) -> Waktu Yang Tepat Untuk Berpisah
Sehangat pelukan hujan saat kau lambaikan tangan
Tenang wajahmu berbisik
Inilah waktu yang tepat tuk berpisah
Selembut belaian badai saat kau palingkan arah
Jejak langkahmu terbaca
Inilah waktu yang tepat tuk berpisah

Lagu cinta (orang patah hati) -> Berhenti Berharap
Aku berhenti berharap
Dan menunggu datang gelap
Sampe nanti suatu saat
Tak ada cinta kudapat

Lagu cinta (orang berusaha kuat) -> Pasti Ku Bisa
Pasti ku bisa melanjutkannya
Pasti ku bisa menerima dan melanjutkannya
Ooh pasti ku bisa menyembuhkannya
Cepat bangkit dan berfikir
Semua tak berakhir disini

Lagu cinta (orang ngajak nikah) -> Hingga Ujung Waktu
Jika kau menjadi istriku nanti
Pahami aku saat menangis
Saat kau menjadi istriku nanti
Jangan pemah berhenti memilikiku
Hingga ujung waktu

Nah kalo yang ini lagu yang liriknya ga bertemakan percintaan:
Lagu bikin semangat -> Melompat Lebih Tinggi
Kita berlari dan teruskan bernyanyi
Kita berjalan berpelukan mentari
Bila kuterjatuh nanti
Kau siap mengangkat aku lebih tinggi

Lagu persahabatan -> Sahabat Sejati
Kita S'lalu Berpendapat
Kita Ini Yang Terhebat
Kesombongan Di Masa Muda Yang Indah
Aku Raja Kaupun Raja
Aku Hitam Kaupun Hitam
Arti Teman Lebih Dari Sekedar Materi

Lagu untuk orangtua -> Just For My Mom
Just for my mom, I write this song
Just for my mom, I sing this song
Just for my mom, can wipe my tears
Just for my mom, can only here

Lagu untuk keluarga -> Perhatikan Rani!
Beranjak dewasa kakakku Rani tercinta
Sudah saatnya belajar berpijar
Tinggalkan Jakarta demi masa depan cipta
Sudah waktunya kau mulai terjaga

Lagu menyindir pemerintah -> Generasi Patah Hati
Aku generasi yang patah hati
Terlahir dengan kondisi dunia yang seperti ini
Aku generasi yang patah hati
Aku harus belajar tersenyum sebelum membunuh
Sebelum membunuh rasa takutku


Satu momen yang sampe sekarang ga bisa saya lupain adalah, ketika saya dapet kesempatan buat ketemu langsung Sheila on 7 (minus Eross) untuk pertama kalinya. Seneng banget banget banget bisa salaman, ngobrol, juga foto sama Duta, Adam, dan Brian. Makasih pangkat 100 deh buat Prambors Jogja yang udah nemuin saya sama ben paporit saya itu, hehe.







*Tulisan hari ke-12 di #30HariMenulis ini saya dedikasikan untuk Sheila on 7 yang belom lama ini baru aja ulang tahun ke-15. Saya nulis ini sambil diiringi 10 lagu di album Berlayar yang semuanya oke punya, apalagi yang judulnya Berlayar Denganku. Jadi pengen ada yang nyanyiin itu tapi pake suara yang mirip sama Duta, hehe ;p

Menjadi MC Workshop


“Jangan lihat uangnya, tapi pengalamannya.”

Itulah secuplik nasihat yang diberikan ibu kepada saya, kalau saya bercerita tentang tawaran menjadi MC. Ya ibu saya benar. Untuk MC pemula seperti saya, uang tidaklah seberapa. Hal yang terpenting adalah pengalaman yang didapatkan.

Menjadi seorang MC dulu hanyalah cita-cita yang saya pikir tak akan terlaksana. Saya memang menyukai tampil di depan teman-teman sekelas jika ada presentasi. Namun untuk menjadi MC saya masih belum mempunyai keberanian dan merasa tidak menguasai.

Mungkin, karena saya terlihat banyak bicara dan atraktif, tawaran untuk menjadi MC pun menghampiri. Awalnya memang hinggap rasa grogi, tapi lambat laun saya pun merasa enjoy dan dengan bebas bergerak kesana kemari ketika menjadi MC.

Karena saya hanyalah MC pemula, belum banyak acara yang saya tangani. Hanya saja, dari beragam jenis acara, saya paling senang jika diminta menjadi MC sebuah acara workshop. Karena saya mendapat manfaat yang berlipat. Pertama saya bisa menyalurkan hobi saya berbicara di depan banyak orang. Kedua saya bisa ikut menjadi peserta yang mendapatkan materi. Ketiga saya bisa berkenalan dengan pembicara yang biasanya seorang yang terkenal. Lalu keempat saya juga bisa mendapatkan uang sebagai upah menjadi MC, haha.

Saya memang baru tiga kali dipercaya menjadi MC sebuah acara workshop, tapi bagi saya pengalaman yang didapat sangatlah banyak. Workshop pertama adalah workshop tentang enterpreunership. Kalau dilihat dari tema, workshop ini memang sering sekali diadakan. Hanya saja, yang spesial di workshop ini adalah pembicaranya. Teman-teman FISE UNY selaku panitia mengundang Helmi Yahya sebagai pembicara. Satu kesan mendalam yang saya dapatkan pada acara ini adalah, saya bisa menjadi MC yang dihadiri MC terkenal. Selain itu, rasa bangga juga merasuk ke hati saya ketika Helmi Yahya tertawa karena gojekan yang saya lontarkan.

Selanjutnya adalah rangkaian workshop yang diadakan oleh Kompas MuDA dalam rangka ulang tahun ke-4. Ada empat workshop yang digelar. Workshop Komik dengan pembicara Didi SW, komikus Kompas. Workshop Penulisan dengan pembicara Dhony Dirgantoro, penulis novel 5cm. Workshop  Fotografi, dengan pembicara Riza Fathoni, pewarta foto Kompas. Dan workshop Image Processing, dengan pembicara Lim Bun Chai, designer graffic Kompas. Banyak sekali pengalaman yang saya dapat pada acara ini, karena  sebenarnya saya adalah panitia yang didaulat untuk menjadi MC, hehe.

Lalu workshop terakhir adalah workshop penulisan yang berlangsung hari ini (29/5). Workshop ini diadakan oleh murid-murid dari MA Mualimin yang mengundang Tere Liye, novelis dengan 13 novel bestseller (salah satunya Hafalan Shalat Delisa). Karena diadakan oleh sekolah islam, saya pun harus mengenakan kerudung selama menjadi MC. Namun itu tak masalah, karena ternyata Tere Liye sangat asyik ketika menjadi pembicara workshop. Baru kali ini saya menghadiri workshop, baik sebagai peserta maupun menjadi MC, yang pembicaranya benar-benar memberikan pelatihan secara langsung. Dan Tere Liye melakukan itu dengan sangat menyenagkan.

Walaupun saya senang menjadi MC workshop, bukan berarti saya tidak menyukai acara-acara hiburan. Karena dasarnya saya suka berbicara di depan banyak orang, jadi ya saya tetap dengan senang hati menerima tawaran untuk menjadi MC acara apapun. Siapa tahu saya bisa jadi MC terkenal seperti idola saya, Sarah Sechan, yang bisa menjadi MC acara formal maupun informal.




*tulisan di hari ke-29 di #31HariMenulis ini saya persembahkan untuk anak-anak MA Mualimin yang telah meminta saya jadi MC. Acara kalian hari ini sukses! 4 jempol deh buat kalian yang besok mau ulangan. Semoga sukses yaa :)

Sebuah Komunitas

Komunitas memang tidak menghasilkan uang, tapi memberikan peluang. Sebuah kalimat yang pernah di tweet oleh teman saya beberapa waktu lalu. Saya 100% setuju dengan kalimat itu. Sejak SMP dan SMA saya sudah rajin mengikuti komunitas di sekolah atau disebut ekskul. Di universitas juga saya gak mau cuma jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang – kuliah pulang) saja. Jadi gak heran kalau saya ikut berbagai komunitas, di lingkungan kampus juga di luar kampus.

Sebenarnya banyak pengorbanan yang saya keluarkan demi komunitas yang saya ikuti. Mulai dari waktu, tenaga, hingga pikiran. Bukannya dapet uang, gak jarang saya justru malah mengeluarkan uang. Tapi entah kenapa, kalau sudah merasa memiliki, berapapun uangnya, sebesar apapun pengorbanannya, gak ada sedikit pun rasa rugi di hati. Justru rasa senang lah yang tercipta seperti perasaan ketika membantu keluarga.

Komunitas pertama yang saya ikuti adalah ekskul PMR (Palang Merah Remaja). Selama 6 tahun, ketika berada di bangku SMP dan SMA, saya setia bergabung dengan ekskul yang identik dengan menolong orang tersebut. Disana saya mendapatkan ilmu tentang Pertolongan Pertama, mendapat banyak teman sesama anak PMR, juga bisa membantu tim KSR (Korps Sukarela) di PMI Kota Bekasi ketika terjadi bencana.

Lalu ketika masuk kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi UGM, saya mengikuti BSO (Badan Semi Otonom) yang bernama Kine Club UGM dan PPC (Publicia Photo Club). Di dua komunitas itu masing-masing saya mendapat ilmu tentang film dan fotografi. Disamping itu, saya menjadi kenal dengan kakak-kakak dari berbagai angkatan.

Saya pun mengikuti komunitas di tingkat universitas atau yang dikenal dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) bernama SKM (Surat kabar Mahasiswa) UGM Bulaksumur . UKM ini bergerak di bidang jurnalistik, sehingga saya banyak belajar di bidang tulis menulis.

Tak hanya di lingkungan akademik saja, di luar saya pun bergabung dengan Komunitas Kompas MuDA Yogyakarta. Dari sini saya belajar membuat dan mengorganisasikan sebuah acara. Saya juga mendapatkan peluang untuk memasukkan tulisan ke koran asuhan Kompas Gramedia itu.

Menurut saya pribadi, mengikuti sebuah komunitas membawa banyak sekali manfaat. Salah satunya peluang. Seperti yang telah di tweet teman saya diatas, komunitas telah memberikan saya peluang untuk belajar tentang banyak hal. Selain ilmu sesuai dengan basis komunitas itu, saya juga belajar tentang kehidupan. Saya belajar tentang menghargai pendapat orang, menahan emosi, bekerja sama, dan tentu saja belajar menjadi dewasa.

Layaknya sebuah lagu ceria yang dapat menyemangati seseorang di kala gundah gulana, komunitas pun memberikan saya semangat ketika kegalauan akan akademik melanda. Komunitas adalah nafas bagi saya untuk menjalani kehidupan dengan tawa. Tapi seharusnya gak cuma mendapatkan sesuatu saja dari komunitas, lalu pergi entah kemana. Tiap anggota komunitas juga harus memberikan sesuatu untuk komunitas yang diikuti. Seperti kata senior saya di SKM UGM Bulaksumur, jangan tanyakan apa yang telah komunitas berikan buat kamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan buat komunitas. Jadi jangan ragu mengeluarkan uang untuk sebuah peluang!

 

Sabtu, 28 Mei 2011

Saya Masuk GoGirl Loh!

berawal dari tweet kakak angkatan saya yang sekarang jadi reporter GoGirl, mbak nad, saya pun akhirnya bisa masuk majalah idola remaja ini di edisi bulan Mei! dan hari ini hadiah dari GoGirl karena saya masuk majalah itu pun datang. hadiahnya kaos the simpson warna biru. harapannya sih, 2 taun atau 3 taun lagi saya bisa jadi yang nulis di GoGirl, bukan yang masuk GoGirl-nya, amin!

ini dia foto saya di rubrik 'You Say So'


kop suratnya


bentuk hadiahnya


ternyata harganya Rp 149.500,- hahaha


Jumat, 27 Mei 2011

Ungkapan Hati

mungkin menjadi pemimpin hanya sebuah obsesi.
atau sekedar rasa egoisme dari dalam hati.
tapi semua menjadi percuma ketika tak ada kapabilitas dalam diri.
sekarang lebih baik menjalankan peran yang telah diamini.
karena jika bersungguh-sungguh semua peran kecil pun akan menjadi berarti.






*tulisan hari ke-27 di #31HariMenulis ini adalah bentuk ungkapan hati yang tak bisa terungkap melalui orasi. entah saya juga tidak tau tiba-tiba muncul perasaan seperti ini.

Kamis, 26 Mei 2011

Main ke Jogja

seperti yang sudah diketahui, saya adalah mahasiswi rantau asal bekasi. dan saya sangat sangat senang sekali kalo ada teman dari bekasi yang main atau liburan di jogja. di bawah ini adalah rekapan dari kehadiran teman-teman saya di jogja, tapi ga semua ada fotonya, hehe.

1. Reja, teman PMR SMA saya kuliah di Kimia IPB. dia ke jogja dalam rangka liburan semester 1 bulan februari taun 2010. kita jalan bertiga sama nia, teman PMR juga yang kuliah di Gizi Kesehatan UGM.


2. Meri, sahabat saya di SMA dan teman se-genk di keXIan kuliah di Teknik Perminyakan Trisakti. dia ke jogja dalam rangka liburan semester 2. tapi sayangnya kita ga foto-foto.



3. Sila, sahabat saya di SMA dan teman se-genk di keXIan. dia ke jogja dalam rangka stres abis ujian blok, maklum dia anak Pendidikan Dokter Unibraw.




3. Reja lagi. dia ke jogja dalam rangka liburan semester 3. dan kita jalan bertiga sama nia lagi.




4. Uthi, sahabat saya di SMA dan teman se-genk di keXIan. dia ke jogja dalam rangka mampir karena kerjaannya. kita jalan berempat sama Dimas anak Komunikasi UGM juga sama Naval anak Kehutanan UGM.




5. Indah, sahabat saya di SMA dan teman se-genk di keXIan. dia barusan aja ke jogja minggu lalu dalam rangka kunjungan kuliah bareng anak-anak kampusnya di Kesehatan Masyarakat UNSOED. tapi karena cuma ketemu 10 menit jadi ga ada fotonya.












*tulisan hari ke-26 di #31HariMenulis ini saya persembahkan untuk teman-teman saya yang bersedia mengunjungi saya ke jogja, hehe.

Rabu, 25 Mei 2011

Tulisan untuk Risa

Tulisan ini adalah tugas berita kisah mata kuliah Jurnalisme Media Cetak yang dikerjakan dalam waktu 45 menit tadi di kelas. Saya menulis tentang sahabat saya, Risa Listiani. Silahkan dibaca:


Berkeliling Dunia Melalui Teman

Ia memang belum keliling dunia layaknya penulis travel writing terkenal. Namun, keaktifannya dalam mengikuti kegiatan internasional membuatnya mempunyai banyak teman dari beragam negara.

Risa, begitu ia kerap disapa, adalah mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi UGM. Ia adalah gadis berperawakan kecil dan memiliki rambut pendek berwarna hitam. Tak ada yang spesial dari penampilannya yang sederhana. Namun, melalui beragam kegiatan yang diikutinya, ia telah keliling dunia melalui teman-teman yang berasal dari beragam latar belakang dan budaya.

Acara internasional
Perkenalan dengan mahasiswa internasional bermula ketika ia mengikuti  sebuah program Java Summer Camp. Di bulan Juli aku mengikuti perkemahan pemuda Java Summer Camp di Cangkringan, Sleman,” aku penyuka warna biru ini. Masih di bulan yang sama, gadis pencinta eskrim ini juga mengikuti DREaM 2010 International Student Summer Program di UGM, Yogyakarta. 

Karena keaktifnya mengikuti kegiatan internasional, ia pun pernah diminta untuk menjadi reporter pada IESO (International Earth Science Olympiad) ke 4 di Yogyakarta. ”Bulan September (2010, -Red) aku menjadi salah satu tim pembuat buletin harian selama satu minggu,” kenang anak ke-2 dari 3 bersaudara ini.

Tak sampai disitu saja. Pada Februari 2011, Risa berkunjung ke negeri Jiran Malaysia untuk mengikuti program pertukaran budaya International Cultural Exchange Program (ICEP) yang diselenggarakan oleh Taylor’s University selama satu minggu. ”Kemudian aku juga pernah menjadi peserta dalam acara International Youth Conference (IYC), Youth Awareness of Climate Change di Yogyakarta, Indonesia,” tutur Risa sambil tersenyum simpul.

Berbagai kegiatan yang diikutinya membuat Risa memiliki banyak teman dari berbagai negara. Dari semua kegiatan, Risa paling menyukai DREaM UGM 2010. ”Karena selain aku dapat ilmu dari kuliah singkat yang diberi oleh pembicara-pembicara yang hebat, aku dapat banyak teman baru baik dari dalam negeri maupun luar,” tandas gadis kelahiran 10 Juni 1991 ini. Risa mengaku sampai saat ini pun persaudaraan mereka masih tetap terjalin melalui facebook, e-mail, skype, dan kunjungan antarnegara peserta.

Beragam budaya
Bertemu dengan orang baru dari beragam negara dan latar belakang memiliki kesan tersendiri bagi Risa. Seperti perbedaan agama ketika ia mengikuti DREaM. ”Peserta DREaM dari UEA (United Emirat Arab, -Red) yang religius sangat kontras dengan latar belakang agama peserta dari Korea Selatan dan Jepang yang mana sebagian besar dari mereka tidak memiliki agama,” papar Risa. Selain itu, dari segi cara berpakaian mereka pun jelas terlihat berbeda terutama bagi wanita. “Lalu yang menarik itu mempelajari cara berpikir mereka. Cara berpikir seseorang itu kan salah satunya di pengaruhi sama budaya, jadi aku iseng-iseng meneliti hehehe,” tambah Risa kemudian.

Pengalamannya bertemu dengan teman baru dari negara berbeda tak hanya di sia-siakan oleh Risa. Selain bertukar pikiran dan kebudayaan, ia juga bertukar cinderamata khas negara masing-masing. “Biasanya kami bertukar mata uang, berbagi souvenir, bercerita mengenai keunikan dan kekhasan negara masing-masing serta tidak lupa acara pertunjukan budaya di penghujung acara,” aku penyuka film Bangkok Dangerous ini.

Ia mengaku, alasannya mengikuti beragam acara internasional adalah ingin mengenalkan budaya Indonesia di dunia Internasional. “Selain itu aku ingin menambah relasi internasional, mencari pengalaman, menambah wawasan internasional dan membangun pemahaman global, serta salah satu jalan untuk menuju karir internasional,” seru pemilik zodiak Gemini ini sumringah. “Aku juga jadi lebih tahu gimana budaya mereka dan tentu saja menambah wawasan,” ujarnya.

Risa sangat bersyukur bisa mengikuti beragam kegiatan internasional karena semua pesertanya sangat bersahabat. ”Persaudaraan kami selama DREaM, IESO, IYC, dan ICEP  masih terus terjalin baik di dunia nyata maupun di dunia maya seperti facebook dan skype, “ ungkapnya. Ia pun menambahkan di dunia nyata, setelah acara selesai, beberapa dari mereka ada masih sering melakukan kunjungan baik untuk sekadar jalan-jalan atau untuk urusan lainnya. “Bahkan beberapa dari kami juga ada yang bertemu saat mengikuti acara internasional yang sama seperti ISFit,” lengkapnya.

Kegiatan lain
Di kampus, Risa pun tergolong sebagai mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi. Ia tercatat sebagai anggota divisi redaksi dari Surat Kabar Mahasiswa Bulaksumur UGM. Ia pun menjabat sebagai sekretaris di Publicia Photo Club (PPC) Jurusan Ilmu Komunikasi UGM periode 2010-2011. Gadis dengan tinggi 150 cm ini juga pernah menjadi penulis berita atau scriptwriter di Radio Tanggap Merapi, ketika bencana meletusnya Gunung Merapi berlangsung. ”Selama liburan di bulan Januari 2011, aku juga menjadi volunteer Kompas MuDA Creativity 4th Anniversary batch 3 Yogyakarta,” seru pemilik akun twitter @RisaListiani ini.

Semua kegiatan yang ia lakukan telah mendapat persetujuan dari orangtuanya. “Mereka tetap mendukung kegiatanku, asalkan itu positif,” ungkap Risa. Namun, walaupun memiliki segudang kegiatan, Risa tetap menjadikan studinya di Jurusan Ilmu Komunikasi UGM menjadi prioritas utama. Ia pun membuat skala prioritas kegiatan dan sedapat mungkin kagiatan yang diikuti tidak mengganggu jadwal akademik.

Kini ia memiliki keinginan untuk menjadi wartawan perjalanan internasional. “Untuk mencapai itu aku membaca buku setiap hari, latian menulis, lalu setiap kali aku jalan-jalan aku selalu membayangkan hal-hal menarik tentang tempat itu yang bisa aku bikin jadi tulisan,” tutupnya.

foto saya bersama risa