Minggu, 14 November 2010

Untuk Kamu, Sahabatku! :)

Hari itu sudah berlangsung lama. Hampir sama lamanya dengan pergerakan bulan mengelilingi bumi dalam satu kali rotasi. Hari dimana saya diberi kejutan oleh kedatangan seorang teman, maaf ralat sahabat,  yang datang dari Malang. Sahabat yang datang bersama sahabatnya, dengan tujuan melepas penat karena ujian yang membuat otak mampat. Mereka datang tak lupa membawa kabar gembira untuk mengajak saya berwisata. Ke tempat yang ingin saya datangi selama saya disini, ke tempat yang kini telah terhapus dari tujuh keajaiban dunia, ke tempat yang masyarakat sebut Candi Borobudur.
Kami berjumpa di depan Hotel Inna Garuda. Setelah selesai berurusan dengan parkiran, saya dan sahabat pun larut dalam suasana haru karena lama tak bertemu. Seingat saya kami terakhir bertemu di bulan januari ketika SMA kami mengadakan Education Day. Tanpa menunggu waktu lama kami pun bergegas menuju Candi Borobudur dengan mobil yang sudah sahabat dan sahabatnya pesan. Puas menikmati candi Budha yang dibuat di zaman Dinasti Syailendra itu, kami pun tancap gas lagi menuju tempat selanjutnya yang kata pak sopir adalah Candi Prambanan. Dan hari itu kami tutup dengan menonton Jogja Java Carnival di Malioboro.
Sayang sekali, esok harinya saya disibukkan dengan Diklat PPC jadi saya baru bisa bertemu dengan sahabat di sore hari. Ia meminta untuk diajak berkeliling kota dengan Motor Mio saya. Ia mengatakan senang bisa naik motor ber-plat B ditengah dominasi plat AB. Sebuah komentar singkat yang entah mengapa membuat saya sedikit bangga. Akhirnya pada pukul tujuh lewat, sahabat saya harus kembali lagi ke Malang. Kembali kepada relitanya sebagai mahasiswa. Saya pun harus kembali juga ke kehidupan saya yang sesungguhnya. Rasanya dua hari itu seperti mimpi. Dua hari yang sudah membuat saya sejenak lepas dari penat.
Siapakah sahabat saya ini? Bukannya saya lupa atau tidak mau menyebut nama. Hanya saja saya sengaja menyembunyikannya dan memunculkan di akhir cerita. Priscilla Dyah Ayu Damaraasri namanya. Seorang gadis manis yang sejak dulu selalu bercita-cita menjadi dokter. Cita-cita yang pernah juga hinggap di benak saya, namun menguap begitu saja. Ia adalah sosok yang mengajarkan saya tentang bermimpi tiada henti. Ketika orang lain menyerah karena tidak mendapat Jurusan Pendidikan Dokter, ia tak pernah berganti haluan untuk menjadi mahasiswi kedokteran. Hasilnya, predikat sebagai calon dokter di Universitas Brawijaya, Malang pun berhasil disandangnya. Ia pun mengajarkan tentang menjadi diri sendiri tanpa peduli apa kata orang lain. Prinsip yang menjadikannya menjadi sesosok wanita yang, menurut saya kuat.
Saat ini sudah banyak perubahan yang saya lihat dari dirinya. Bukan berubah, mungkin lebih tepatnya adalah ia telah berusaha menyesuaikan diri dengan lingungan sekitar. Sahabat saya yang sekarang ini sudah mau berbicara banyak dengan orang yang tidak begitu dikenal. Keras kepala yang dulu sering ia tampakkan juga sudah mulai berkurang. Walaupun seorang mahasiswi kedokteran, tidak membuatnya menjadi si kuper yang suka melahap buku. Memang sih dia masih dengan hobinya membaca buku, tapi saya yakin buku yang dia baca bukan buku pelajaran, haha.
Hari ini saya hanya ingin mengucap rasa terimakasih saya. Terimakasih karena telah mengajarkan banyak pelajaran berharga. Terimakasih karena telah menjadi sahabat saya. Dan terimakasih mau menyempatkan diri berlibur di Jogja. Kamu bisa menyebut ini sebagai hadiah, kalau kamu memang mau. Ngomong-ngomong, Selamat Ulang Tahun ya!
Sila, the birthday girl!
as beautiful as Prambanan ;)
my favourite picture :D
captured by a tourist from China!









p.s. buat sahabat saya yang lain, saya bukannya pilih kasih membuat tulisan tentang Sila sedangkan kalian tidak. Percaya deh, ini hanya ide yang muncul tiba-tiba di benak saya. Nanti kalau saya ada ide dan mood sedang baik, saya janji membuat tulisan lain tentang kalian.

2 komentar: