Foto dengan teknik side light |
Foto diatas
adalah foto Memed, ketika kami sedang mengerjakan tugas Fotografi Jurnalistik
semester 5 lalu. Foto itu berlokasi di Sumur Gumuling, salah bagian di dalam kompleks
Taman Sari. Tempat wisata yang didirikan pada 1758 ini, berada di wilayah
Keraton Nyayogyakarta. Pembangunan Taman Sari merupakan ide dari Hamengku
Buwono I, dibantu Raden Ronggo Prawirosentiko (Bupati Madiun) sebagai
arsiteknya, dan Demang Tegis (orang Portugis yang mendapat gelar dari kerajaan)
sebagai tenaga ahli strukturnya.
Taman Sari mempunyai
dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro Agung (jalan menuju Sumur Gumuling) dan
Gapuro Panggung (yang digunakan sebagai pintu masuk utama ke lokasi kolam pemandian
Taman Sari). Dahulu Sumur Gumuling yang bentuknya menyerupai setengah
lingkarang sempat dijadikan Mesjid. Lalu kompleks utama Taman Sari dijadikan
tempat pemandian bagi para putri keraton.
Taman Sari,
terutama Sumur Gumuling, merupakan spot yang sering dikunjungi fotografer jika
ingin belajar fotografi dasar. Alasannya karena di lokasi ini, pencahayaannya
sangat bagus dan berasal dari berbagai arah. Fotografer dapat mengambil gambar
dengan teknik top light (cahaya atas),
front light (cahaya depan), back light (cahaya belakang), side light (cahaya samping), rim light, dan juga siluet.
Selain itu,
menurut saya, kompleks Taman Sari ini sangatlah artistik. Ada beberapa elemen
yang memengaruhi arsitektur bangunan kompleks Taman Sari ini, diantaranya
pengaruh Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina, Portugis dan Eropa. Maka tak
heran, jika ada teman dari luar kota yang berkunjung ke Yogyakarta, saya pasti
membawa mereka ke tempat ini. Dengan harga Rp 3.000,00 untuk masuk kompleks
pemandian dan gratis untuk masuk ke Sumur Gumuling, wisatawan dapat menjadikan
Taman Sari sebagai salah satu pilihan wisata sejarah di Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar