31 Hari Menulis Tahun Kedua

Ternyata satu tahun berlalu sejak #31HariMenulis jilid satu. Saya tidak ingat bagaimana awalnya dulu saya mengikuti program ini. Yang saya ingat, Mas Awe, senior saya di komunikasi membuat program ini dalam rangka ingin hari ulang tahunnya yang bertepatan tanggal 1 Mei dirayakan anak-anak komunikasi dengan tulisan. Walau alasannya sedikit aneh (haha maap Mas Awe), tapi bagi saya program ini program yang positif. Dengan program ini, blog saya yang saya isi jarang-jarang menjadi rutin saya isi. Saya pun bisa membaca sekitar 30an blog teman-teman komunikasi yang lain.

Saya menyadari, tulisan saya tahun lalu amat sangat berantakan dan tak berkonsep. Jujur saya selalu iri membaca tulisan-tulisan yang bagus dan renyah seperti milik Mbak Nad. Tulisan yang selalu memberi inspirasi seperti milik Mas Awe. Tulisan yang berkonsep seperti milik Mbak Binar. Tulisan yang sederhana tapi bermakna seperti milik Deri. Atau sekedar tulisan yang selalu di-posting paling awal seperti milik Mas Aldi. Tak hanya iri, saya pun mempelajari kesalahan-kesalahan saya di tahun lalu. Saya yang tulisannya sering seadanya, tampilan blog saya yang terlalu ramai, hingga dua kali saya tak menulis.

Dengan total yang mencapai angka 60 di tahun ini, saya pun harus memutar otak untuk menyajikan tulisan yang lebih rapih, tertata, dan konsisten dari tahun lalu. Daaaaaan saya akhirnya menemukan ide untuk konsep tulisan saya di #31HariMenulis tahun kedua. Jadi rencananya, di atas artikel saya akan mem-posting foto atau gambar, dan saya akan menuliskan cerita yang tersirat dalam foto atau gambar itu. Harapan saya, semoga apa yang saya rencanakan berjalan selama sebulan ini, lalala yeyeye~