Saya akui, di Bekasi, kota asal saya, sedikit sekali tempat
wisata yang dapat dikunjungi kala senggang. Jika ingin bermain atau nongkrong, tempat yang dituju lagi-lagi
Mall. Itu pun hanya sekedar menonton bioskop atau makan saja. Kalau sudah bosan
dengan jalan-jalan yang kesitu-kesitu
saja, biasanya saya dan teman-teman beranjak ke ibukota untuk mengunjungi Monas
atau Kota Tua. Kedua tempat ini dipilih karena aksesnya sangat mudah dari
Bekasi. Hanya dengan naik motor dari rumah lalu parkir di Stasiun Bekasi,
selanjutnya naik Kereta Rel Listrik (KRL) atau sekarang bernama Commuter dan
turun di Stasiun Gambir (jika ingin ke Monas) atau Stasiun Jakarta Kota (jika
ingin ke Kota Tua). Dan saya dapat langsung meng-explore Monas dan sekitarnya (Gereja Katedral, Masjid Istiqlal,
Museum Nasional) atau Kota Tua dan sekitarnya (Museum Fatahilah, Museum Bank
Mandiri, Jembatan Kota Intan, Galangan VOC, dll), hanya dengan berjalan kaki.
Biaya yang dikeluarkan pun murah meriah, dibawah Rp 50.000,00 (asal hemat bawa makan minum dari rumah :p). Kalau dari rumah saya, kira-kira seperti ini:
Biaya yang dikeluarkan pun murah meriah, dibawah Rp 50.000,00 (asal hemat bawa makan minum dari rumah :p). Kalau dari rumah saya, kira-kira seperti ini:
Bayar parkiran stasiun: Rp 2.000,00
Tiket Commuter AC berangkat: Rp 6.500,00 (atau Commuter Ekonomi: Rp 1.500,00)
Tiket Monas: (kalau tidak salah, tiket sampai puncak) Rp 7.500,00
Tiket Museum sekitar Kota Tua: rata-rata Rp 2.000,00
Trans Jakarta (kalau dari Monas mau ke Kota Tua, atau sebaliknya): Rp 3.500,00
Tiket Commuter pulang: Rp 6.500,00 atau Rp 1.500,00
Di depan Monas |
Di atas Monas lantai 2 |
Di halaman Monas |
Di depan Gereja Katedral |
Museum Fatahilah, sebagai latar belakang |
Menurut penjaga, tempat ini dulunya adalah makam Pieterszoon Coen |
Berpose di Jembatan Kota Intan |
Di dalam Galangan VOC |
**semua foto diambil dari facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar