Selasa, 28 Mei 2013

Terimakasih Bijaksana

Percaya apapun yang akan terjadi nanti
Kau tetap pesona rahasia di lagu ini
Tak peduli berapakah berat badanmu nanti
Kau tetap yang termuah di hati

Aku selalu berharap, kamu bisa menyanyikan penggalan lirik lagu ini untukku. Ya walaupun aku tau, kamu menulis lirik lagu aja nggak bisa, apalagi menyanyikannya. Ah ya, kenapa aku suka lirik ini? Err oke, karena emang berat badanku ada di atas normalnya wanita-wanita idaman setiap pria. Tapi itu bukan berarti aku nggak bisa jadi yang termuah kan buat kamu?

Kuakui ku tak hanya hinggap di satu hati
Kutakuti ku terlalu liar tuk dimiliki
Walau begitu semua hanya persinggahan egoku
Dan sifatmu tlah merobohkan aku

Memang dasar manusia nggak ada puasnya, ya? Jangankan yang udah punya pacar, yang udah menikah saja kadang-kadang masih melirik wanita atau pria lain. Dan ya, aku akuin, aku paling nggak bisa liat pria yang ganteng. Lagian wanita mana sih yang nggak suka sama pria ganteng? Oh iya ada lagi, aku juga suka sama pria yang pintar melucu, karena aku ini suka sekali tertawa. Satu lagi, aku juga suka sama pria yang banyak bicara, biar nggak cuma aku doang yang bicara kalau terlibat percakapan. Duh ternyata banyak ya yang disuka? Tapi bener deh, walaupun mata aku suka hinggap dimana-mana, tapi hati aku nggak ikutan singgah kok di pria-pria yang ganteng, lucu, banyak bicara itu.

Dan waktu pun terus berlari
Dan aku pun semakin mengerti
Apa yang akan kuhadapi
Apa yang akan aku cari

Kadang, nggak semua yang diinginkan jadi kenyataan, termasuk keinginanku. Daripada meminta hal yang belum tentu ada, mending aku mensyukuri apa yang udah aku punya kan? Dan mungkin bisa ketemu sama kamu adalah salah satu dari sekian banyak hal yang aku syukuri.

Aku tuliskan lagu sederhana
Untuk dirimu yang sangat bijaksana
Memahamiku dan mencintaiku apa adanya

Aku goreskan lirik sederhana
Untuk dirimu yang sungguh mempesona
Memahamiku dan mencintaiku apa adanya

Iya, aku juga nggak bisa menulis lirik, apalagi menyanyikan sebuah lagu. Aku cuma bisa menyalin perasaan di hati jadi rentetan kata-kata yang aku sendiri nggak tau, bermakna atau nggak. Dan sampai sekarang pun aku juga nggak begitu mengerti apa itu rasa cinta; apakah aku mencintaimu atau kamu mencintaiku? Baiklah, daripada bertele-tele, aku cuma mau merangkum seluruh tulisan ini menjadi satu kata: terimakasih. Terimakasih untuk telah menjadi bijaksana selama ini.

(inspirasi: lirik Terimakasih Bijaksana - Sheila on 7)

Gambar Buatan Bayu






*tulisan keempatbelas dalam #31HariMenulis tahun ketiga
**tulisan pesanan dari bayu, yang hari ini udah 22 bulan jadi pacar :p

3 komentar: