Bukan, saya bukan Raditya Dika atau Rahne Putri atau Alexander
Tian atau so-called-selebtwit lain yang pada nerbitin buku berjamaah. Jangan sebut
saya jurnalis kenamaan macam Goenawan Mohamad atau Andreas Harsono atau tokoh
lain yang bukunya jadi pedoman mahasiswa jurnalistik. Saya lebih suka menyebut
diri saya reporter ketimbang penulis apalagi jurnalis. Karena ya selama ini
saya cuma me-report kejadian-kejadian yang ada melalui tulisan, hehehe.
Saya suka ketika jari-jari menari membentuk kata-kata. Saya juga
senang pada proses sebelumnya, bertemu orang baru untuk wawancara. Tapi hal
yang paling susah dilakukan adalah, menjaga konsistensi dari dalam diri, haha. Mungkin
itulah alasan saya ikutan program 31 Hari Menulis, ingin belajar disiplin. Walaupun
pada kenyataannya, selepas program ini blog saya sepi-sepi aja, hehehe. Ya gapapalah
yang penting ada satu bulan dalam setahun dimana blog saya ini merangkak
drastis baik tulisan maupun statistiknya.
Dan, marilah kita baca bismillah untuk memulai program ini
ditengah merayapnya deadline skripsi, kerjaan, dan hal-hal gak penting lainnya. Karena menulis bisa membuatmu kaya. Semoga saya (dan peserta lainnya) istiqomah. Semoga Tuhan memberkati. And let's become a dancer on your papers guys!
*tulisan kesatu dalam #31HariMenulis tahun ketiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar