Rabu, 29 Mei 2013

Sepenggal Kisah dari Sriwedari

Saya selalu suka naik kereta, karena di dalam kereta, saya bisa melihat banyak kisah dari penumpang yang ada. Dan kisah saya selanjutnya, datang dari dalam kereta Sriwedari jurusan Solo-Jogja yang saya naiki malam ini.

Hari ini saya ada rapat acara Kompas Kampus dengan mahasiswa UNS, yang mengharuskan saya untuk ke Solo. Saya dan teman saya naik kereta Sriwedari pulang pergi. Pas pulangnya, saya dan teman saya bingung karena di kereta Sriwedari harus duduk di bangku yang sesuai dengan nomer tiket, padahal pas berangkat kita duduk sembarangan aja, haha. Dan kita ditunjukin lah bangku yang seharusnya sama mas-mas-petugas-kereta-yang-agak-ganjen (kemudian disebut mas-mas). Kebetulan di bangku seberang kanan saya duduk mbak-mbak-cantik-putih-dan-pake-rok (kemudian disebut mbak-mbak).

Yaudah kan, abis nganterin saya dan temen saya, mas-mas ini pergi ke arah gerbong belakang tapi sambil ngeliat si mbak-mbak. Nggak lama kemudian, si mas-mas ini balik lagi dong ke daerah bangku kita (saya dan teman saya) dan mbak-mbak. Tau-tau mas-mas ini bilang ke mbak-mbak yang pas itu lagi mainan tab, "Jangan suka mainan gadget di kereta mbak, udah sering ada yang kemalingan". Padahal ya saya dan teman saya ini juga lagi mainan line jelly di note-nya teman saya, tapi kita nggak di tegor! Hih mentang-mentang saya nggak cantik kali ya jadi dibiarin aja kalo kemalingan.

Terus, mas-mas ini duduklah di bangku depan mbak-mbak yang kebetulan masih kosong. Dan mas-mas ini melancarkan aksinya kepoin mbak-mbak mulai dari ke solo dalam rangka apa, kuliah dimana, tinggal dimana, sampe udah berapa kali naik kereta. Gayung bersambut, mbak-mbak ini juga menjawab satu persatu pertanyaan mas-mas dengan sabar. Akhirnya mereka kenalan dan tukeran nomer hape. Abis itu, si mas-mas pergi karena harus kerja di kereta. Mas-mas ini pergi sambil bilang: "Hati-hati ya mbak, nanti jangan lupa kabar-kabaran"

Entahlah gimana kelanjutan dari kisah mas-mas sama mbak-mbak ini. Tapi saya salut sama mas-mas yang berani ngajak kenalan mbak-mbak yang cantik di kereta. Dan saya juga salut sama mbak-mbak yang mau-maunya ngasih nomer ke stranger yang belom ada 5 menit dikenalnya. Ah yang namanya romansa ya, kadang suka datang di saat yang nggak terduga-duga. Ya semoga aja hubungan mas-mas dan mbak-mbak itu bisa berlanjut setelah malam ini. Mau akhirnya pacaran atau cuma temenan, hahaha.

Iya, saya sama teman saya, selama proses pdkt tadi sok-sokan main line jelly sambil nguping dan nebak-nebak gimana akhirnya kisah mas-mas dan mbak-mbak ini, hahaha. Mungkin kalo di kereta ada musik dan bisa request, saya mau request lagu Setapak Sriwedari-nya Maliq & D'Essentials kali ya buat mengiringi kisah tadi hehehe.
Suara hati kita bergema melantunkan nada-nadaMelagu tanpa berkata seperti syair tak beraksara

Saya dan teman saya (Mbak Flavi) di Kereta Sriwedari







*tulisan kelimabelas dalam #31HariMenulis tahun ketiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar