Kamis, 06 Juni 2013

Saya Sudah Pindah Rumah

"Home is a place where you feel more comfortable. Home is a place where you can be and find yourself." ~ Windy Ariestanty dalam Live Traveler

Bagi kamu yang sedang merantau di 'tanah' orang, mana yang lebih kamu sebut rumah; tempat tinggalmu dimana orangtua dan keluargamu tinggal, atau tempat kamu sekarang berada dimana hanya ada kamu dan teman-teman seperjuanganmu? Kalo saya memilih opsi kedua. Mungkin jika saya ditanya hal ini 4 tahun lalu, saya masih bisa menjawab opsi pertama, tapi setelah saya merantau hampir 4 tahun lamanya, pilihan saya sudah menjadi bereda.

Saya setuju dengan kata-kata Windy yang saya kutip dari sebuah novel perjalanan berjudul Live Traveler. Rumah itu ketika kamu nyaman berada di tempat tersebut, walopun itu bukan rumah permanenmu. Rumah itu bukanlah sebuah tempat, melainkan suasana. Rumah itu terbangun dari tiap kenangan yang diciptakan. Bisa jadi rumahmu yang kamu tinggali dari dulu, bukan lagi jadi 'rumah' buatmu.

Mungkin itu yang lagi saya rasakan sekarang. Memang sejak tinggal di Jogja, saya adalah tipe anak rantau yang jarang pulang ke rumah. Hanya pulang kalo libur lebaran, kadang libur antarsemester, atau kalo ada kerjaan di Jakarta kaya sekarang ini. Selebihnya, saya lebih suka di Jogja. Karena di Jogja, saya bisa menjadi diri saya sendiri dan bisa melakukan segala hal yang saya cita-citakan. Karena itu, saya lebih menyebut Jogja 'rumah' ketimbang Bekasi, seenggaknya untuk saat ini.

Bagi saya, Bekasi adalah 'rumah' saya di masa lalu. Masa ketika saya lebih senang makan masakan Ibu di rumah, masa ketika saya selalu minta uang ke Bapak tiap ada keperluan,  masa ketika saya selalu berebut nonton tv sama adek-adek, masa ketika ketemu teman-teman adalah hal paling menyenangkan, masa ketika kegiatan saya hanyalah di rumah dan di sekolah, dan lain lain. Masa yang sudah nggak saya dapetin lagi sekarang.

Ya, sejak 4 tahun lalu saya sudah pindah 'rumah'. Saya sudah membangun 'rumah' baru dengan suasana dan kenangan yang juga baru. Tapi bukan berarti saya melupakan 'rumah' lama. 'Rumah' yang telah membesarkan saya dan mengantarkan saya menuju 'rumah' saat ini yang menyenangkan. Saya sendiri nggak tau, sampe kapan saya betah di 'rumah' baru saya ini. Mungkin aja tahun depan, saya udah punya 'rumah' baru lagi. Karena manusia itu memang lebih baik harus cepat-cepat pindah kalo udah terlalu nyaman di suatu 'rumah', kan? Harus keluar dari zona nyaman agar merasa tertantang dan bisa terus belajar dan belajar dan belajar. Kalo cuma tinggal di satu 'rumah' dan nggak pindah-pindah, suasana dan kenangan yang kamu rasain ya bakalan cuma itu-itu aja nggak nambah-nambah, hehehe. :)

Kalo kamu, dimana 'rumah'mu sekarang?







*tulisan keduapuluhtiga dalam #31HariMenulis tahun ketiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar