Sabtu (18/9) ketika saya sedang menunggu kereta menuju Jogja, ada sebuah kereta berwarna biru bertuliskan “Ekonomi” yang menarik perhatian saya. Sebagai pencinta kereta saya pun bertanya-tanya, kereta apakah gerangan? Sebuah kereta Ekonomi tetapi berbody mulus. Yang lebih membuat saya heran lagi adalah di dalam kereta itu dipasang pendingin ruangan a.k.a AC. Suatu hal yang jarang dimiliki kereta Ekonomi, apalagi untuk sebuah kereta jarak jauh. Saya bertanya pada bapak saya, beliau pun tidak tahu.
Waktu pun berlalu, saya juga mulai melupakan kereta itu. Di tengah perjalanan di dalam kereta, untuk mencegah kebosanan, saya membaca Koran Kompas yang tadi saya beli di stasiun. Pucuk di cinta ulam pun tiba, ternyata di Kompas edisi tersebut ada sebuah berita yang berjudul “Tetapkan Standar KA”, dan disitu tertulis bahwa pada Jumat (3/9) Menteri Perhubungan Freddy Numberi, telah meresmikan pengoperasian kereta ekonomi AC jurusan Stasiun Senen-Kutoarjo bernama Bogowonto. Ya pertanyaan di otak saya pun terjawab. Setelah saya sampai di Jogja saya langsung mencari-cari info tentang Kereta Bogowonto nan mulus itu.
KA Ekonomi AC Bogowonto
Jurusan Jakarta - Kutoarjo
Tarif Rp 70.000
Gerbong ber AC
Kapasitas 80 per gerbong
Kecepatan 100 km per jam
Daya tahan pakai 25 tahun
Buatan dalam negeri
PT Industri Kereta Api
(INKA) di Madiun
Harga kereta Rp 28 miliar
Launching 8 September 2010
Tarif Rp 70.000
Gerbong ber AC
Kapasitas 80 per gerbong
Kecepatan 100 km per jam
Daya tahan pakai 25 tahun
Buatan dalam negeri
PT Industri Kereta Api
(INKA) di Madiun
Harga kereta Rp 28 miliar
Launching 8 September 2010
Setelah saya mencari-cari info tentang kereta itu, ternyata Kereta Bogowonto adalah kereta yang sengaja dipersiapkan untuk menyambut arus mudik lebaran 2010. Kereta itu dioperasikan dengan tujuan memudahkan masyarakat yang ingin menggunakan kereta ekonomi tetapi tetap mendapat kenyamanan. Ini merupakan sebuah inovasi yang sebelumnya sudah digunakan oleh Kereta Rel Listrik (KRL) yang beroperasi di Jabotabek, yaitu KRL Ekonomi AC bertarif pertengahan antara kereta ekonomi dan kereta AC (tarif KRL AC Rp 9.000, KRL Ekonomi Rp 1.500, sedangkan KRL Ekonomi AC Rp 4.500). Dengan tarif yang hampir sama dengan Kereta Bisnis Sawunggalih Utama (kereta tujuan Kutoarjo juga seharga Rp 100.000), Kereta Bogowonto ingin membuat para penikmat kereta ekonomi menjadi sedikit termanjakan. Menteri Perhubungan pun mengatakan, jika kereta ini memiliki banyak peminat, kereta ini akan dioperasikan tidak hanya musim lebarana saja, tetapi dioperasikan seterusnya.
Namun sayang sekali, menyinggung berita yang saya baca di Kompas, dikatakan pula bahwa mulai 1 Oktober 2010 tarif kereta ekonomi akan naik. Besaran tarif kereta bervariasi terbagi dalam lima jenis angkutan. Tarif kereta jarak jauh naik 16% (Rp 4.000-Rp.8500), kereta jarak sedang naik 17 % (Rp 1.000-Rp 5.000), kereta jarak dekat naik 45 % (Rp 500-Rp 2.000), kereta rel diesel naik 34 % (Rp 500-Rp 1.500), dan kereta rel listrik naik 62 % (Rp 500-Rp 2.000). Dengan kenaikan itu, saya berharap mutu dari kereta ekonomi pun akan naik pula. Maklum sebagai pencinta kereta ekonomi, saya msih merasa bahwa standar mutu kereta ekonomi di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Dan saya sangat mengapresiasi sekali langkah Menteri Perhubungan kita dalam pengoperasian Kereta AC Ekonomi jarak jauh seperti Bogowonto. Semoga nantinya akan muncul kereta-kereta sejenis dengan kota tujuan yang lebih beragam. Saya berharap pula semoga saya sempat merasakan nyamannya naik Kereta AC Ekonomi Bogowonto J
Kereta Bogowonto tampak dalam |
Kereta Bogowonto tampak luar |
Oh iya satu lagi harapan saya, semoga kereta ini akan tetap mulus seperti foto diatas. Walaupun itu mustahil, mengingat semakin banyak saja tangan jahil yang tidak tahan melihat barang mulus.
Sumber:
Kompas edisi Sabtu, 18 September 2010
http://www.tribunnews.com/2010/09/09/kereta-bogowonto-tarif-rp-70-ribu-ber-ac
Tidak ada komentar:
Posting Komentar