Senin, 23 Juli 2012

#KKNNgenep2012 Hari ke 12-13

Seringnya, kita baru merasa bersyukur ketika berada di situasi yang lebih tidak menyenangkan dengan keadaan kita biasanya. Sejak datang ke pondokan KKN saya di Dusun Ngenep, saya sering mengeluh karena pondokan saya ini terlalu bagus untuk tempat tinggal KKN. Gak kerasa KKN-nya, pikir saya dan teman-teman cewek Sub Unit Ngenep. Saya selalu iri dengan teman-teman Sub Unit Tumpangrejo yang rumahnya masih sederhana, karena lebih kerasa KKN-nya. Hingga Jumat-Sabtu (20-21/7) kemaren, saya dan Valen, teman satu sub unit, menginap di pondokan Sub Unit Tumpangrejo.

Sebenarnya, saya gak masalah dengan keadaan rumah, yang menurut saya masih termasuk bagus. Saya juga gak masalah dengan tempat mandi yang penutupnya hanya bilik dan WC yang diluar. Yang jadi masalah adalah, belakang rumah ini langsung bersatu dengan kandang sapi. Bahkan kalo ingin mandi pun, sapi bisa melihat kita. Dan yang bikin saya kurang betah, di rumah ini seperti tidak ada udara segar, karena bercampur dengan aroma sapi.

Sejak pulang dari pondokan Sub Unit Tumpangrejo, saya jadi jauh lebih bersyukur dapat pondokan seperti tempat tinggal saya sekarang. Walopun bayarnya jauh lebih mahal, seenggaknya saya disini mendapatkan udara yang steril sehingga kemungkinan untuk terkena penyakit jadi lebih kecil. Yaa biar saja lah saya gak terlalu merasakan KKN seperti reality show Jika Aku Menjadi. Karena saya percaya tiap sub unit pun punya cerita masing-masing.

Suasana Rumah Pak Jiyadi, Pondokan Sub Unit Tumpangrejo

Tempat Mandi (atas) dan WC (bawah)

 Makan Masakan Sendiri

Pemandangan di Sekitar Pondokan Sub Unit Tumpangrejo

 Saya Bersama Yayun dan Mia, Teman Sub Unit Tumpangrejo

Saya dan Valen


Lalu Sabtu malamnya, saya dan teman-teman Sub Unit Ngenep pergi ke Alun-alun Kota Batu, diajak Bela, anak ibu pondokan kami. Menurut saya alun-alun nya sangat bagus. Kalo di Jogja mirip kayak Taman Lampion di Monjali, tapi ini gratis. Di alun-alun juga ada bianglala yang harganya sangat murah, cuma Rp 3.000,00 saja. Padahal bianglala nya jauh lebih bagus dari bianglala Sekaten yang harganya Rp 6.000,00. Dan malam itu, saya bahagia karena ditempatkan di Sub Unit Ngenep dengan bersama Valen, Niken, Hita, Lisa, Mustafa, dan Yanuar :)

Bianglala Harga Tiga Ribu

 Alun-alun Kota batu dari Atas Bianglala

 Sub Unit Ngenep







 #35HariKKN

2 komentar:

  1. Balasan
    1. hahaha itu yang dusun atas mas jun yang bagus, yang di dusunku biasa aja, malah kaya kota -__-

      Hapus