Halo Limitless Campus!
Apa kabar? Kalau lagi nggak baik-baik aja juga nggak apa-apa, kok. Kadang kita emang harus merasakan sakit buat tahu betapa enaknya sehat, hahahaha sok bijak, ye! Eh iya, mau kenalan dulu nih sebelumnya tentang diriku, Lim. Nyebut Lim, berasa manggil Junior Liem suaminya Putri Titian, ya? Hahahaha! Nggak apa-apa lah ya, biar lebih akrab, hihihi. Jadiiii, aku ini Annisa Ika Tiwi, biasa dipanggil Nisa, ada juga yang panggil Anis atau Tiwi, dan kalau di rumah dipanggilnya Icha. Aku sih lebih seneng dipanggil Cantik walau belom pernah ada yang panggil itu. Yak, silakan tertawa berjamaah! Hahaha. Aku ini seorang Pisces, Sanguinis, dan ESFP yang secara garis besar kepribadiannya itu ekstrovert, sangat perasa, suka sok sibuk karena mengiyakan semua peluang, suka kerja keras akan hal apapun, pelupa, berantakan, daaaan seneng banget jadi pusat perhatian, hehehe. Dari dulu sampai sekarang, cita-cita terpendamku adalah jadi artis, walau nggak tahu gimana cara wujudinnya, haha. Sehari-hari aku berprofesi sebagai Social Media Specialist lalu kadang di akhir pekan jadi kru Wedding Organizer.
Tahu nggak, alasan kenapa aku mau ikutan kegiatanmu ini, Lim? Karena mau balas dendam! Hahahaha! Ceritanya aku pernah baca sebuah quotes dari akun Instagram @thegoodquote, “The best revenge is to improve yourself.” Ya maklum, anaknya suka kehilangan semangat jadinya yang di-follow akun-akun quotes motivasi, mehehehe. Tapi diriku bukan penggemarnya Mario Teguh kok. Cuma suka ngikutin gosipnya aja di @lambe_turah. Hahahahaha, anywaaaayyy back to the revenge. Iya, aku mau balas dendam. Balas dendam ke diriku sendiri yang sampai di umur hampir 25 tahun ini, belom berbuat banyak hal berguna, nggak cuma untuk masyarakat tapi juga untuk diri sendiri. Balas dendam karena iri liat temen-temenku di umur yang sama udah dapet beasiswa kuliah ke luar negeri, udah bisa jadi manajer di perusahan tempat dia kerja, udah sukses bikin start up-nya sendiri, dan pencapaian-pencapaian lain. Aku mau balas dendam dengan buktiin, aku juga bisa kok berbuat hal-hal keren kayak mereka. Biasalah, aku anaknya iri-an banget, hahaha. Tapi iri untuk hal yang baik, boleh kan, Lim?
Thanks to Lintang, Ibu Kepala Sekolah Limitless Campus, temenku KKN (Kuliah Kerja Nyata) jaman kuliah dan temen komunitas Akademi Berbagi Jogja, yang udah ngasih informasi tentang kegiatan ini. Iya, di tengah kegalauan yang kata orang bahasa kerennya quarter life crisis, Tuhan ngasih aku solusi dengan kehadiran Lintang, hahaha. Suatu hari di sebuah kumpul geng KKN dalam rangka jenguk temen yang abis melahirkan, Lintang bilang kalo dia dan tim di kantornya lagi bikin sebuah kegiatan yang namanya Limitless Campus. Dari cerita Lintang, aku langsung kepo di medsos tentang kegiatan ini. Daaan aku ngerasa kalau Limitless Campus itu aku banget. Bahkan aku sampe turn on notification di Instagram biar pas pendaftaran Limitless Campus dibuka aku langsung daftar, hahaha. Bangga juga sih, akhirnya video interview tanpa persiapan sebagai syarat masuk Limitless Campus, di-upload di Instagram buat jadi contoh dan diliat banyak orang, hihihi. Dasar banci tampil!
Aku seneng banget lho, Lim, pas aku diumumin lolos jadi 61 calon student dan disuruh dateng ke Soehana Hall, The Energy Building, 5 November yang kemudian diundur jadi 12 November, hehehe. Alhamdulillah puji Tuhan! Rasanya luar biasa senengnya, ketemu sama temen-temen baru dengan value dan energi yang sama. Sebenernya, perasaan seneng kayak gini bukan yang pertama sih buat aku. Perasaan ini sama rasanya pas aku ikut jadi Relawan Pengajar di Kelas Inspirasi Jakarta. Juga, perasaan yang sama tiap kali bikin kelas di Akademi Berbagi Jogja jaman kuliah dulu. Tapi ya, Lim, bisa dibilang aku tuh semacam ketagihan dengan rasa seneng kayak gitu. Rasa seneng ketemu teman baru, rasa seneng dapat ilmu baru, dan rasa seneng ada di lingkungan baru yang semuanya aku yakin bisa bikin aku balas dendam, hehehe. Semakin seneng karena akhirnya aku adalah satu dari 33 student di Limitless Campus batch 1. Yeay!
The one and only, Lintang Gustika! |
Aku seneng banget lho, Lim, pas aku diumumin lolos jadi 61 calon student dan disuruh dateng ke Soehana Hall, The Energy Building, 5 November yang kemudian diundur jadi 12 November, hehehe. Alhamdulillah puji Tuhan! Rasanya luar biasa senengnya, ketemu sama temen-temen baru dengan value dan energi yang sama. Sebenernya, perasaan seneng kayak gini bukan yang pertama sih buat aku. Perasaan ini sama rasanya pas aku ikut jadi Relawan Pengajar di Kelas Inspirasi Jakarta. Juga, perasaan yang sama tiap kali bikin kelas di Akademi Berbagi Jogja jaman kuliah dulu. Tapi ya, Lim, bisa dibilang aku tuh semacam ketagihan dengan rasa seneng kayak gitu. Rasa seneng ketemu teman baru, rasa seneng dapat ilmu baru, dan rasa seneng ada di lingkungan baru yang semuanya aku yakin bisa bikin aku balas dendam, hehehe. Semakin seneng karena akhirnya aku adalah satu dari 33 student di Limitless Campus batch 1. Yeay!
Day-0 bersama 61 calon student di Soehana Hall, The Energy Building |
Day-1 bersama 33 student di Wika Tower |
Oh iya, ada satu lagi deh kenapa aku pengen gabung kegiatanmu ini, Lim, selain balas dendam. Apalagi kalau bukan karena Rene Suhardono! Hahaha! Aku udah ngikutin Rene dari jaman buku Your Job is Not Your Career. Bahkan pas Rene ngisi di kelas Akber Jogja, aku ngajuin diri buat jadi MC. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah biar Rene tau aku hahaha. Dan itu berhasil, lho. Beberapa tahun kemudian, pas aku datengin acara di Comma, aku bilang Rene kalau aku anak Akber Jogja yang dulu jadi MC. Terus Rene bilang, "Ah iya gue inget lo, Sob! Apa kabar?" Rasanya seneng banget, cooooy. Yaaa walaupun nggak tau ya Rene jujur apa enggak. Tapi aku percaya kok kalo Rene jujur, mehehehehe. Setelah masuk Limitless Campus dan ketemu banyak mentor dan coach, ternyata idolaku ganti. Eh bukan ganti deh tapi nambah. Aku sekarang jadi mengidolakan Mas Didi Mudita, hahaha. Pandji Pragiwaksono dan Indra Bekti aja di-training sama Mas Didi. Kebayang lah betapa kerennya doi, hihihi. Suka banget aja sama semua yang Mas Didi omongin, yaa nggak semuanya sih hehe. Mas Didi tuh suka ngomong ake guyonan-guyonan yang lucu abis tapi malah jadi kena di pikiran.
Nah, ada ceita lagi nih, Lim. Pas aku pamit di Soehana Hall tanggal 12 November, Rene tanya aku, “Mau masuk house mana?” Eng... jujur bingung mau jawab apa. Sebelumnya kan cuma dijelasin sekilas tentang kita akan dibagi jadi lima house yaitu Agni (api), Bhumi (bumi), Bayu (angin), Giri (kayu), dan Tirta (air), tanpa aku tahu arti selanjutnya, hehehe. Terus, aku cuma asal jawab aja yang terlintas di pikiran. "Kayaknya pengen masuk Bayu deh, Rene." "Loh emang kenapa?" "Ya kayaknya gue anaknya suka kesana-kesini kayak angin." Daaaan emang bener kata Nabi Muhammad SAW yaaa, omongan adalah doa! Di minggu kedua kelas di Wika Tower tanggal 19 November, pas para students dibagi kelompok (house) berdasarkan kecocokan coach dan student, aku dapet House of Bayu doooong. Padahal yaaa paginya di hari itu aku udah bilang ke Lintang jangan sampe aku masuk House of Bayu hahaha. Jadi gini Lim, Bayu itu nama mantanku hahahahaha. Makanyaaaa pas Rene tanya, Bayu jadi nama elemen yang nggak asing di kepala, soalnya aku kan nggak punya temen namanya Agni, Bhumi, Giri, atau Tirta yaaa, mehehehehe. Padahal mah sebenernya nggak mau kalo masuk House of Bayu. Nggak mau karena, nggak keren banget kalo aku pamer pamer Limitless Campus di medsos ada nama Bayu-nya! Bayu kan so yesterday banget. Yaa walaupun sekarang di kantorku ada dua orang yang namanya Bayu. Hahaha!
|
Tapi jujur, aku bahagia banget, Lim, masuk di House of Bayu. Karena aku bisa ketemu Mbak Dilla Amran yang jadi coach aku. Aku tanya, kenapa sih dia pilih aku? Dia bilang karena di profil yang aku buat, aku nulis pengen buat proyek semacam Humans of New York-nya Brandon Stanton. Jeng jeng... aku merasa terharu karena ada yang notice sama impianku itu. Meeeennn Mbak Dilla yang jadi co-writer Generasi Langgas-nya Mas Yoris Sebastian dan Business Director-nya OMG Consulting mau jadi coach akuuuu! Daaan setelah dua kali coaching sama Mbak Dilla, aku mengamini, everything happens for a reason. Aku dan Mbak Dilla punya banyak banget pemikiran yang sama, dan banyak fenomena serupa yang sama-sama kita alamin di hidup kita. Aku jadi bersyukur ada di House of Bayu, karena aku bisa ketemu Mbak Dilla. Juga karena aku punya temen-temen se-house yang sangat seru, menyenangkan, keren, dan suportif. Really, I want to make you being my inner circle, gengs Bayu! Semoga kalian juga mau, ya ya? Hehehe.
Foto gaya angin dari House of Bayu, Day 3 di PGN Office |
There she is! Mbak Dilla Amran! |
Segitu aja deh ya kayaknya. Pokoknya salut banget deh, Lim, sama semua kegilaan di kegiatan ini. Kegilaan para coach dan mentor yang rela membagi ilmu dan waktunya, kegilaan para penyedia tempat yang dengan senang hati meminjamkan ruangannya, dan yang pasti kegilaan para panitia yang mau sabar menghadapi student yang kadang suka seenaknya dan nggak tau diri, kayak aku, hehehe. Semoga bahagia selalu mengiri dan Tuhan selalu memberkati kalian semua. Merdeka!
---
P.S. selama empat minggu ke belakang dan masih ada enam minggu ke depan, saya sedang mengikuti kegiatan Limitless Campus. Dan surat ini saya buat dalam rangka salah satu improvement untuk Limitless Campus. Secara singkat, di kegiatan ini para students bakalan diajak untuk men-design hidupnya yang harapannya keluar dari Limitless Campus, kita bakal jadi seseorang yang keren, nggak cuma buat diri sendiri, tapi juga bisa berguna buat lingkungan. Selama sepuluh minggu kegiatan, para students didampingi satu coach yang akan membimbing untuk mencapai goal kita. Tiap minggunya juga akan ada kelas yang diisi sama mentor dan guru yang luar biasa dahsyatnya, hahaha. Daaaaan kita juga bakalan dapet temen yang seru abiiiissss. Kegiatan ini, asli berguna banget. You should join this in the next batch! Go check @LimitlessCampus Instagram account, for further excitement ;)